Wabup Gresik: Sekolah Negeri Tak Boleh Ada yang Rusak

oleh -198 Dilihat
8a7a7c2d 6d96 4628 94c2 0f5df69b3811
Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, saat menghadiri acara Sosialisasi Program Hatiku Padamu. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co – Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, menghadiri acara Sosialisasi Program Hatiku Padamu pada Senin (24/2). Acara ini berlangsung di Ruang Mandala Bhakti Praja, Kantor Bupati Gresik.

Tampak hadir Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto, Kepala UPT LP ABK, Renyta Yuniarti Ningtyas, serta seluruh kepala sekolah negeri jenjang SD dan SMP, termasuk SMPN 31 Gresik dan SDN 51 Gresik.

Dalam sambutannya, Asluchul Alif menegaskan pentingnya pelayanan pendidikan terbaik bagi masyarakat. Ia meminta seluruh kepala sekolah untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah di bawah naungan mereka memberikan fasilitas dan pendidikan yang optimal.

kabarbaik lebaran

Selain itu, ia menyoroti kondisi fisik sekolah negeri yang harus diperhatikan secara serius.

“Sekolah swasta saat ini memiliki gedung yang sangat bagus. Maka, sekolah negeri tidak boleh ada yang rusak. Ke depan, kami akan fokus mengawasi sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan berat dan menggencarkan perbaikannya,” ujarnya, Senin (24/2).

Terkait layanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Alif menjelaskan bahwa saat ini Gresik memiliki dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Pendidikan ABK, yaitu UPT Resource Center Gresik di Jalan Proklamasi Gg. IV, Gresik, dan UPT Resource Center Gresik Wilayah Selatan I di Kecamatan Wringinanom.

Pemerintah Daerah berencana membangun fasilitas serupa di wilayah Gresik Utara seperti di Panceng atau di Sidayu dan daerah lain guna mempermudah akses pelayanan bagi masyarakat.

“Sekarang, Gresik mempunyai dua UPT di wilayah tengah dan di wilayah selatan. Kedepan rencana kita akan dibangun di wilayah utara. Ini untuk mempermudah masyarakat kita yang ada di sana,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan atensi penuh dalam menjalankan amanat dan tugasnya untuk meningkatkan pendidikan inklusif bagi ABK.

Salah satu langkah konkret adalah melalui program Hatiku Padamu (HTM) yang mencakup layanan antar jemput serta pendidikan berjenjang bagi Guru Pembimbing Khusus (GPK).

Program ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati Gresik dan akan resmi diluncurkan pada bulan Ramadan mendatang.

Dengan adanya inisiatif ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi seluruh masyarakat.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.