Zohran Mamdani: Wali Kota Muslim Termuda, Simbol Kemenangan Kelas Pekerja

oleh -408 Dilihat
MAMDANI
Zohran Mamdani (kiri) (Foto IG)

​KabarBaik.co— New York City, kota yang selalu menantang batasan, baru saja menulis ulang buku sejarah politiknya. Di tengah malam yang penuh gemuruh sorak sorai di Brooklyn Paramount, Zohran Mamdani dinobatkan sebagai Wali Kota baru, mengukir kemenangan yang melampaui sekadar politik.

​Pada usia 34 tahun, imigran kelahiran Uganda dan legislator progresif dari Queens ini bukan hanya menjadi Wali Kota Muslim pertama, keturunan Asia Selatan pertama, dan termuda dalam lebih dari satu abad memimpin kota terbesar di Amerika. Namun, ia juga menandai kemenangan telak bagi generasi muda dan kelas pekerja yang kian terhimpit oleh biaya hidup di Negeri Paman Sam.

Kemenangan Mamdani adalah sebuah kejutan elektoral yang cepat dan meyakinkan. Dengan partisipasi pemilih tertinggi sejak 1969, ia berhasil mengamankan lebih dari 50 persen suara dari sekitar 2 juta pemilih.

Mamdani sukses menggulingkan mantan Gubernur veteran Andrew Cuomo (maju sebagai independen) yang meraih 40 persen suara, serta kandidat Republik Curtis Sliwa. Hanya dalam 40 menit setelah polling station tutup, kantor berita besar seperti Associated Press dan NBC News telah memproyeksikan kemenangannya.

​Kemenangan ini diraih di tengah kampanye sengit yang sempat memicu perpecahan di kalangan pemilih Yahudi dan kritik pedas dari Presiden Donald Trump, yang mencap Mamdani sebagai “komunis” dan mengancam pemotongan dana federal.

Sebagai seorang sosialis demokratis, Mamdani membangun momentumnya berdasarkan janji-janji konkret yang langsung menyentuh isu-isu domestik. Di antaranya, mengatasi krisis perumahan dengan menahan lonjakan harga sewa. Lalu, membangun, 200.000 unit perumahan terjangkau. Pembangunan besar-besaran ini untuk mengurangi beban biaya hidup. Selain itu, reformasi polisi. Mengurangi ketidakadilan rasial dalam penegakan hukum.

​”Kota ini bukan milik miliarder, tapi pekerja keras yang bangun New York setiap hari,” tegas Mamdani dalam pidato kemenangannya, dikelilingi ikon progresif seperti Alexandria Ocasio-Cortez.

Dukungan kuat dari serikat buruh, komunitas imigran, dan pemilih muda—termasuk lonjakan suara di Bronx dan komunitas Hispanik—membuktikan bahwa pesan keterjangkauan Mamdani jauh lebih beresonansi dibandingkan pengalaman politik Cuomo yang ternoda skandal.

Profil Singkat

​Zohran Kwame Mamdani lahir pada 21 Oktober 1991 di Kampala, Uganda. Ia pindah ke New York pada usia 7 tahun, putra dari akademisi terkemuka Mahmood Mamdani (ayah) dan sutradara ternama Mira Nair (ibu).

​Latar belakang pendidikan, ulus dari Bowdoin College (2013) jurusan Africana Studies. ​Jejak karir progresif, pernah menjadi koordinator kampanye Bernie Sanders pada 2016.

​Terobosan politiknya antaea lain pada 2020, ia terpilih ke Majelis Negara Bagian New York (Distrik 36, Astoria) pada usia 29 tahun, menjadi Muslim pertama di legislatif negara bagian. Ia dikenal sebagai sponsor RUU Good Cause Eviction yang populer namun diveto.

​Kini, dengan Gracie Mansion menanti, Mamdani menghadapi tantangan monumental, mengelola birokrasi raksasa 8,5 juta jiwa di tengah ancaman federal. Namun, bagi jutaan warga New York yang memandangnya sebagai “cahaya terang” (Julio Herrera dari Black Leadership Action Coalition), pemuda Uganda ini adalah wajah baru Amerika yang lebih inklusif dan adil.

​”Ini bukan akhir, tapi awal perjuangan untuk kota yang adil,” tutup Mamdani, menjanjikan transisi damai sebelum mulai menjabat pada 1 Januari 2026. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.