KabarBaik.co – Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR RI dan anggota Badan Legislasi DPR RI, H. Bambang Haryo Soekartono (BHS), melakukan kunjungan kerja ke PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) pada Kamis (tanggal kunjungan). Dalam kunjungan ini, BHS mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif di kawasan industri guna mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
BHS disambut langsung oleh Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetyono, bersama jajaran direksi, termasuk Direktur Keuangan, Administrasi, dan Manajemen Risiko Rizka Syafittri Siregar; Direktur Pemasaran dan Pengembangan Silvester Budi Agung; serta Direktur Operasi Lussi Erniawati.
Menurut BHS, kawasan industri yang dikelola PT SIER memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional. “Kawasan industri dapat menjadi motor utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Pemerintah perlu mempercepat pembangunan kawasan berbasis hilirisasi, teknologi, dan keberlanjutan,” ujar legislator dari Fraksi Partai Gerindra yang mewakili Dapil Jawa Timur I, Kamis (27/3).
BHS juga mendorong PT SIER untuk memperluas cadangan lahan (land banking), tidak hanya di Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan, tetapi juga di wilayah lain, seperti Ngawi. Kawasan industri Ngawi, yang direncanakan memiliki luas lebih dari 1.000 hektare, dinilai sangat strategis dan telah menarik minat sejumlah investor asing.
“Sudah ada investor asal China yang tertarik berinvestasi di sektor logam nonferrous dengan kebutuhan lahan 400 hektare dan potensi serapan tenaga kerja hingga 10 ribu orang. Kita harus bergerak cepat agar peluang ini tidak direbut negara lain seperti Thailand atau Malaysia,” tegasnya.
BHS menambahkan, dokumen Pertimbangan Teknis (Pertek) untuk kawasan industri Ngawi telah selesai dan hanya menunggu persetujuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kawasan ini juga telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetyono, menyampaikan bahwa Ngawi dipilih sebagai lokasi karena memenuhi kriteria strategis, seperti harga tanah yang kompetitif, ketersediaan infrastruktur, serta tarif air dan energi yang terjangkau. “Pengembangan lahan baru sangat penting untuk menarik Foreign Direct Investment (FDI) dan menciptakan lapangan kerja,” ujar Didik.
Selain itu, Didik menilai ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk menarik relokasi industri asing. “Ini adalah momentum bagi Indonesia untuk menarik investor, khususnya di sektor logam nonferrous dan agroindustri yang cocok untuk kawasan industri Ngawi,” tutup Didik.
Kawasan industri Ngawi diharapkan tidak hanya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendukung program swasembada pangan nasional yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.(*)