KabarBaik.co – Mengenang gugurnya Bapak Bangsa Ibrahim Datuk Tan Malaka ke-76 tahun, berbagai elemen masyarakat menggelar doa bersama di Pusara Tan Malaka, Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jumat (21/2).
Kegiatan ini diikuti oleh Tan Malaka Institute Jawa Timur, Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4), komunitas Pelestari Sejarah-Budaya Kadiri (Pasak) dan sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Imam Mubarok, Ketua Tan Malaka Institute Jawa Timur mengatakan bahwa bapak pencetus republik pertama tersebut gugur setelah ditembak mati pada 21 Februari 1949. Sebab saat itu terjadi perbedaan pandangan politik.
Imam menambahkan, Tan Malaka memiliki peran penting yang sesuai Keppres 53 Tahun 6193 tertanggal 28 Maret dan akhirnya ditetapkan sebagai pahlawan nasional kemerdekaan.
“Jadi sumbangsih Soekarno pada waktu itu mengakui bahwa Tan Malaka dihormati oleh Soekarno-Hatta,” katanya.
Kegiatan ini dimulai semenjak 18 tahun silam yakni tahun 2007 serta dirutinkan setiap tahunnya. Dengan tujuan agar melestarikan dan mengingatkan bahwa Tan Malaka bukan sembarang orang.
“Kita memperingati dengan cara tahlil, refleksi dan sebagainya yang diakhiri dengan makan bersama dan alhamdulillah kegiatan ini sudah kita siapkan beberapa waktu yang lalu dan akhirnya hari ini terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Ia pun berharap kedepan kepada Pemerintah Daerah atau stakeholder terkait untuk bisa turut andil dalam merawat makam pahlawan nasional yang terletak di lereng Gunung Wilis tersebut.
“Karena beliau adalah pahlawan nasional dan Keppres 53 Tahun 1963 itu sampai sekarang belum dicabut artinya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya,” pungkasnya.(*)
