Freeport Kerahkan Semua Sumber Daya Selamatkan 7 Pekerja Terjebak di Tambang Bawah Tanah

oleh -108 Dilihat
FotoJet 18
Tim Tanggap Darurat PTFI menggunakan berbagai peralatan canggih dan sumber daya untuk menyelamatkan 7 pekerja yang masih terjebak di area tambang bawah tanah (ANTARA/HO-PT Freeport Indonesia)

KabarBaik.co – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyebut jajarannya mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki untuk menyelamatkan tujuh pekerja yang hingga kini masih terjebak dalam area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.

Dalam keterangan videonya yang diterima ANTARA di Timika, Jumat, Tony Wenas mengatakan dirinya bersama jajaran manajemen PTFI hadir langsung di Tembagapura untuk memberikan dukungan penuh terhadap upaya penyelamatan ketujuh pekerja yang masih terjebak dalam insiden longsor lumpur bijih basah yang turun dalam jumlah yang besar sejak Senin (8/9) malam.

“Fokus kami adalah untuk penyelamatan dan keselamatan tujuh karyawan tersebut dan seluruh karyawan yang ada di area kerja. Kami upayakan yang paling terbaik. Seluruh daya upaya, energi dan sumber daya kami fokuskan untuk penyelamatan ketujuh karyawan tersebut,” kata Wenas.

Tim tanggap darurat PTFI, katanya, bekerja tanpa henti membuka akses ke lokasi perkiraan keberadaan ketujuh pekerja dengan bantuan alat berat, bor, dan drone, meski terkendala material basah aktif, sambil berupaya memulihkan kembali akses komunikasi.

Dalam melakukan berbagai upaya itu, PTFI bekerja sama dengan Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM, pihak MIND ID dan Freeport McMoRan.

Tony menyebut tantangan terberat yang dihadapi untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang masih terjebak tersebut yakni material lumpur bijih basah yang masuk ke area tambang bawah tanah GBC sangat banyak.

“Material longsor itu jauh lebih banyak dari yang kami perkirakan sehingga memerlukan penanganan ekstra dan waktu yang lebih lama. Sampai sekarang masih ada pergerakan dari lumpur bijih basah tersebut,” ujarnya.

PTFI meminta dukungan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat agar semua upaya penyelamatan terhadap para pekerja yang masih terjebak itu bisa berhasil .

“Kami juga akan mendatangkan keluarga dari para pekerja tersebut ke area kerja untuk dapat bersama-sama melihat langsung semua upaya yang kami lakukan dan bisa mendapatkan informasi terkini,” kata Wenas.

Longsor lumpur bijih basah terjadi di area tambang bawah tanah di kawasan Grasberg Block Cave (GBC) Extraction 28-30 Panel, Tembagapura, Kabupaten Mimika pada Senin, 8 September 2025 malam sekitar pukul 22.00 WIT.

Aliran material basah dalam jumlah besar dari titik pengambilan produksi di salah satu blok produksi menutup akses ke area tertentu di tambang, sehingga membatasi rute evakuasi bagi tujuh pekerja yang terjebak.

Akibat kondisi itu, PTFI menghentikan sementara seluruh operasi tambang bawah tanah untuk memfokuskan pada upaya evakuasi dan pemulihan.

Berdasarkan informasi yang beredar di Mimika, diketahui terdapat dua pekerja asing asal Chile dan Afrika yang ikut terjebak dalam tambang bawah tanah GBC.

Berikut nama-nama tujuh pekerja yang terjebak dalam tambang bawah tanah PT Freeport di Tembagapura:

1. Irwan
2. Wigih Hartono
3. Victor Manuel Bastida Ballesteros
4. Holong Gembira Silaban
5. Dadang Hermanto
6. Zaverius Magai
7. Balisang Telile. (ANTARA)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.