Heboh di Medsos, Wanita di Gresik Ngaku Alami Kekerasan Seksual dan Dianiaya Kekasih

oleh -1959 Dilihat
80a20c9c 462b 4364 bff3 90c8a2c2c0da
Ilustrasi. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Jagat maya Kabupaten Gresik heboh. Seorang perempuan AM, berusia 20 tahun asal Bandung mengaku menjadi korban kekerasan seksual dan penganiayaan yang dilakukan oleh kekasihnya. Kasus ini viral dan menjadi perbincangan luas di media sosial (Medsos).

Mulanya, kasus ini mencuat usai korban menceritakan peristiwa pahit yang dialaminya di akun Instagram @a.armilaam. Dari pengakuannya, dia menjadi korban kekerasan seksual dan penganiayaan oleh kekasihnya AR pada tahun 2024 silam. Postingan itu pun mendapat banyak tanggapan, salah satunya dari akun viva_voltcyber dan ssc_politik.

“Saya mengalami kekerasan fisik selama 1 tahun 2024. Awal mulanya karena dia merasa aku kurang mengerti dan miskomunikasi. Kekerasan yang aku alamin berupa diseret, ditonjok, diludahin, dipukul, ditendang dan yang paling parah aku dilempar,” tulis AM dalam postingannya 17 Januari 2025, dikutip pada Minggu (19/1).

Kepada awak media, AM pun menceritakan kisah pilunya semenjak menjalin hubungan asmara dengan AR. Mereka berkenalan melalui Telegram. Keduanya sudah menjalin hubungan asmara sejak awal Januari 2024 silam.

Sebenarnya, korban adalah pendatang dari Bandung, Jawa Barat. Ia merantau ke Gresik sejak bulan November 2023. Sekitar sebulan kemudian AM berkenalan dengan AR. Singkat cerita keduanya merajut hubungan sebagai sepasang kekasih.

Setelah setengah tahun menjalin hubungan asmara, kemesraan pasangan sejoli itu pun perlahan sirna. “Setelah enam bulan, tepatnya pertengahan tahun 2024, AR ini berubah. Dia sering marah-marah hanya karena sepele, kita sering berdebat karena berbeda pendapat,” tambah AM.

AM menjelaskan, saat menjalin hubungan dengan AR, ia kerap mendapat kekerasan seksual. Selain itu, AM juga kerap mendapat perlakuan kasar hingga penganiyaan. Hal tersebut dipicu lantaran AM menegur dan melarang AR untuk menceritakan tubuhnya kepada teman-temannya.

“Pada bulan ketiga sejak pacaran, saya melihat dia chat sama teman-temannya menceritakn tentang badanku dan membicarakan hal-hal yang membuat aku kecewa. Pernah sempat saya bilang mau putus, tapi saya luluh karna dia janji akan berubah,” lanjut AM.

Seiring berjalannya waktu, keduanya sering terlibat cekcok mulut hingga membuat AR kesal. Terlebih, ketika AM lebih posesif terhadap AR lantaran ia tak ingin AR membicarakan hal yang tak semestinya ia ceritakan kepada teman-temannya.

“Saya posesif itu karena laki-laki yang saya cintai harusnya menjaga kehormatan saya, malah menceritakan hal-hal yang merendahkan saya kepada teman-temannya. Hal itu membuat dia menganggap bahwa saya merebut waktu bersama temannya atau posesif,” tuturnya.

Semenjak itu, AR kerap menganiaya AM hanya karena masalah sepele. Terutama saat berbeda pendapat hingga saat adu mulut.

“Semenjak itu, saya kerap mendapat siksaan darinya. Yaitu, didorong, dilempar hingga terbentur tembok, ditonjok bagian mata, leher, dilempar dari motor, dijambak, perutku ditendang hingga muntah-muntah. Hal itu membuat saya depresi hingga trauma,” tandasnya

AR mengatakan dari pihak keluarganya dan AR pernah melakukan mediasi. Namun, keluarga AR malah mengancam akan melaporkan balik lantaran menganggap AM gila.

“Pada mediasi ketiga itu, keluarga AR mengancam saya akan melaporkan balik karena menganggap saya gila. Dari situ, saya depresi berat, gak tau harus gimana, psikis aku sudah terganggu berat gak bisa aktivitas,” kata AM.

AM pun memberanikan diri untuk mendatangi KBPPPA Kabupaten Gresik untuk mendapat pendampingan psikologi. Disana ia mendapat dukungan untuk melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Gresik.(*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.