KabarBaik.co – Ratusan warga pesisir Pantai Selatan protes soal limbah tambak udang. Warga mengeluhkan hasil pertanian menurun karena adanya pencemaran limbah tambak udang. Alhasil, warga asal Kecamatan Gumukmas dan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Jember mendatangi kantor DPRD Jember untuk meminta keadilan, Senin (24/2).
Ratusan masyrakat ini merasa dirugikan dengan adanya tambak udang yang berdiri di sepanjang pesisir pantai selatan Jember.
Wakil Ketua DPRD Jember, Widarto mengatakan jika kedatangan masyarakat itu memang mengeluh soal limbah tambak.
“Karena limbahnya ini sudah masuh ke area pertanian, ya otomatis dampaknya membuat kualitas pertanian jelek, produksi juga menurun bahkan sampai gagal panen,” kata Widarto.
Legislator PDI Perjuangan itu juga menyampaikan, persoalan ini yang mulai terungkap dari banyaknya lahan pesisir pantai selatan yang sudah dimiliki secara perorangan.
“Saat pertemuan tadi kita dengar bahwa sudah ada yang hak milik perorangan, nah ini perlu dicari tahu secara regulasi apakah boleh dimiliki pribadi atau tidak,” jelasnya.
Untuk persoalan limbah, lanjut Widarto, warga menyampaikan bahwa air laut bekas tambak udang sudah masuk ke area pertanian warga.
“Secara logika saja pasti tanaman rusak jika sudah ada air lautnya. Tidak mungkin bisa tumbuh dengan sempurna,” ucap Widarto.
Ia mengungkap ada perbedaan data yang disampaikan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan data dari masyarakat.
“Datanya semerawut, kita lihat sendiri tadi Dinas PTPS, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, hingga Dinas Lingkungan Hidup. Semua tidak sama, ada yang ngomong 15, ada 50 dan ini perlu didalami,” terangnya.
Dalam waktu dekat ia meminta kepada Komisi B dan C untuk segera melakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan kondisi di sana.
“Harus dicek termasuk pengambilan sampel limbah yang mengalir ke sungai tersebut, harus dilakukan sendiri oleh OPD jangan melalui pihak perusahaan,” pungkasnya. (*)