Ini Alasan Khofifah Tidak Setuju Ada Larangan Membawa Anak ke Masjid

Editor: Hardy
oleh -150 Dilihat
Khofifah Indar Parawansa saat hadiri di program Tabuh Magrib PWNU Jatim, Jumat (16/3).

KabarBaik.co- Khofifah Indar Parawansa, mantan gubernur Jatim, mendorong para orang tua mengenalkan pengetahuan keagamaan anak-anak sejak dini.  Salah satunya dengan mengajari salat atau mengajaknya ke masjid-masjid. Dia pun mengaku tidak setuju jika ada larangan tidak boleh membawa anak ke masjid.

“Diberi saja ruang untuk anak-anak, biarkan mereka menikmati suasana masjid. Agar mereka terbiasa sejak dini bahwa masjid adalah tempat mereka,” ujar Khofifah dalam program Tabuh Maghrib di Aula KH Bisri Syansuri Lantai 1 Gedung PWNU Jatim dalam siaran pers yang diterima KabarBaik.co, Sabtu (16/3).

Ketua Umum PP Muslimat NU itu berharap agar takmir masjid dapat memberikan ruang untuk anak-anak. Khofifah mengungkapkan, saat ini sudah banyak PAUD dan Taman Pendidikan Alquran (TPQ) berbasis masjid. “Ini akan membuahkan dampak positif anak menjadi kenal dengan dunia masjid dengan tidak mengganggu masyarakat yang beribadah,’’ katanya.

Baca juga:  Jadi Keynote Speaker, Khofifah Ungkap Strategi Sukses Program Inovatif OPOP di Jatim

Hal tersebut, lanjut dia, merupakan pola-pola untuk mengenalkan anak kepada Allah SWT dan syariat Islam. Khofifah menegaskan, pengenalan pengetahuan keagamaan terhadap anak sejak dini itu penting. Tujuannya, merangsang saraf motorik dan sensorik mereka menjadi lebih baik. Dia pun mengutip perkataan Sahabat Ali bin Abi Thalib, bahwa saat anak usia tujuh sampai 14 tahun mulai diajarkan, dibiasakan dengan sopan santun.

Baca juga:  Satpol PP Gresik Keluarkan 4 Imbauan di Bulan Ramadan

“Seperti sungkem (cium tangan) kepada orang yang lebih tua. Atau, bila umurnya tidak lebih tua, hendaknya tetap dibiasakan tidak boleh mengganggu. Saat umur lima sampai tujuh tahun, anak sudah dimulai mengenalkan salat dengan dunianya,” imbuh perempuan yang juga Ketua PBNU itu.

Lebih lanjut alumnus Unair itu mengatakan, tugas mendidik anak merupakan tugas kedua orang tua, ayah dan ibu. Dia pun menyangkal pandangan yang menyebutkan bahwa tugas mendidik anak hanya menjadi domain ibu. “Parenting adalah bagaimana orang tua memiliki kecakapan untuk mendidik, mengasuh, membimbing putra-putrinya,” katanya.

Baca juga:  PBNU Tetapkan Puasa Ramadan 2024 Dimulai 12 Maret

Untuk diketahui, program Tabuh Maghrib tersebut digelar selama empat hari dalam sepekan di bulan Ramadan. Yakni, mulai Selasa hingga Jumat. Tema yang dibahas meliputi keagamaan, pendidikan, kesejahteraan warga, serta tema khusus perempuan, milenial, dan seni-budaya.

Program ini disiarkan langsung di kanal YouTube TV9 dan beberapa kanal YouTube lembaga/banom. Lalu, dilanjutkan podcast dengan tema terkait secara live di Instagram PWNU Jatim mulai pukul 17.00 WIB. Podcast ini bertajuk Obrolan Jelang Buka (Ojeka) yang menyasar generasi Z dan milenial. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.