KabarBaik.co – PLN Nusantara Power (PLN NP) terus menunjukkan komitmennya mendukung transisi energi bersih melalui inovasi teknologi hidrogen. Sebagai pelopor green hydrogen di Indonesia, PLN NP tidak hanya memanfaatkan hidrogen sebagai pendingin generator, tetapi juga mengembangkannya untuk riset kendaraan listrik hidrogen dan pembangkit listrik berbasis fuel cell.
Hidrogen dikenal sebagai unsur paling ringan dan melimpah di alam semesta, dengan energi per kilogram setara 3,3 liter bahan bakar minyak. Keunggulannya sebagai sumber energi bersih menjadikannya solusi potensial untuk dekarbonisasi sektor transportasi dan ketenagalistrikan.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PLN untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. “Inovasi hidrogen kami bukan sekadar wacana, tetapi bukti nyata transisi menuju energi bersih. Kami berkomitmen menjadikan hidrogen sebagai elemen penting dalam bauran energi nasional di masa depan,” ujar Ruly, Selasa (27/5).
PLN NP juga aktif membuka peluang kolaborasi dengan mitra strategis, termasuk perusahaan yang memiliki keahlian dalam produksi, penyimpanan, dan pemanfaatan hidrogen secara aman dan efisien.
Saat ini, PLN NP memproduksi green hydrogen dalam jumlah terbatas di beberapa pembangkit di Pulau Jawa. Teknologi ini memanfaatkan proses elektrolisis air dengan energi dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), menghasilkan hidrogen hijau bebas emisi karbon. Salah satu pencapaian utama adalah pembangunan Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia, berlokasi di PLTGU Muara Karang. Fasilitas ini mampu menghasilkan hingga 95 ton hidrogen per tahun yang digunakan untuk riset pembangkitan dan mobilitas.
Beberapa hasil pengembangan hidrogen PLN NP mencakup Hydrogen Fuel Cell Generator (HFCG) Kapasitas 100 kVA, digunakan pada berbagai acara nasional, termasuk PLN Electric Run 2024, berhasil menekan emisi hingga 14 ton CO₂. Kendaraan Hibrida Listrik-Hidrogen (H-E Nusantara), dikembangkan bersama ITS, dapat menempuh jarak hingga 270 km dengan pengisian hidrogen hanya 5 menit. Hydrogen Refueling Station (HRS) dibangun untuk mendukung uji coba kendaraan hidrogen.
PLN NP juga tengah mengembangkan teknologi fuel cell dan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine/ICE) berbasis hidrogen untuk pembangkitan listrik. Teknologi ini memiliki efisiensi energi hingga 60 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan PLTU konvensional.
Dengan penguatan aset, kompetensi sumber daya manusia, dan inovasi berkelanjutan, PLN NP optimistis dapat menjadi pemain utama dalam transisi energi bersih di Indonesia. Hidrogen akan menjadi elemen kunci untuk mewujudkan masa depan energi yang lebih hijau, berkelanjutan, dan rendah emisi.(*)
