PMK Mewabah, Harga Sapi Anjlok di Bojonegoro

oleh -395 Dilihat
IMG 20250117 WA0009

KabarBaik.co – Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak kian mewabah di Kabupaten Bojonegoro. Hal tersebut membuat harga pasaran sapi di pasar hewan Bojonegoro turun drastis.

Kasbi, salah satu pedagang sapi di pasar hewan di Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen, Bojonegoro mengatakan, sejak mewabahnya PMK akhir-akhir ini membuat harga sapi anjlok. “Sebelum ada PMK, harga sapi rata-rata Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per ekor. Kini, harga sapi maksimal Rp 10 juta per ekor, itupun sepi,” kata Kasbi, Jumat (17/1).

Selain itu, lanjut Kasbi, minat pembeli sapi juga turun drastis bahkan nyaris tidak ada. Kebanyakan yang mencari sapi di pasar hewan ini adalah para pembeli yang hendak menjadikannya sebagai konsumsi, bukan untuk dirawat. “Biasanya setiap hari saya membawa lima ekor sapi dan habis terjual, tapi sekarang satupun belum laku dan lebih sering membawa kembali sapi dagangan saya,” ungkap Kasbi.

Sementara, bagi pembeli sapi yang tujuannya untuk dipotong atau sapi pedaging tidak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kondisinya masih terbilang stabil. “Untuk sapi pembibitan jangan dijual dulu agar tidak terjangkit penyakit. Kecuali sapi pedaging yang langsung dipotong,” sambung salah satu pembeli, Nur Nurhadi.

Wabah PMK di Kabupaten Bojonegoro memang tengah berlangsung sekitar dua minggu terakhir. Dari data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bojonegoro, terdapat 280 ekor sapi yang tercatat suspect PMK per 13 Januari lalu. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.