KabarBaik.co – Suasana pasca Lebaran di Kota Surabaya tak hanya dipenuhi keceriaan warga yang menikmati libur panjang, tapi juga membawa angin segar bagi roda perekonomian kota. Memasuki H+6 Lebaran, geliat ekonomi terasa nyata di berbagai sudut kota, dari pusat kuliner hingga kawasan wisata, dari hotel hingga sentra UMKM.
Libur Lebaran yang masih berlangsung dimanfaatkan warga dan wisatawan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Mereka berbondong-bondong mengunjungi tempat-tempat favorit seperti Taman Bungkul, Jalan Tunjungan, dan Surabaya North Quay. Lonjakan pengunjung ini berpengaruh langsung pada peningkatan transaksi di berbagai sektor.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, mencatat adanya pertumbuhan transaksi hingga 40 persen di pusat-pusat kuliner, oleh-oleh, dan kawasan wisata. “Perputaran uang selama libur Lebaran, khususnya pada masa Panca Lebaran ini, mengalami lonjakan cukup tinggi,” ujar Dewi saat dikonfirmasi, Minggu (6/4).
Dampak positif ini sangat dirasakan pelaku UMKM. Iwan, pemilik kedai kopi di area Taman Bungkul mengaku omzetnya naik drastis. “Biasanya hanya 100 sampai 150 gelas per hari, sekarang bisa sampai 400 gelas. Banyak pembeli datang dari luar kota,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Pusat perbelanjaan seperti Pasar Atom dan Pusat Grosir Surabaya (PGS) juga mencatat kenaikan jumlah pengunjung hingga 50 persen. Selain berbelanja kebutuhan Lebaran, warga juga memanfaatkan diskon besar-besaran yang ditawarkan sejumlah tenant.
Tak hanya sektor perdagangan, industri perhotelan dan transportasi pun ikut merasakan berkahnya. Tingkat hunian hotel di kawasan pusat kota hingga area wisata seperti Kenjeran mencapai 85 persen selama akhir pekan Panca Lebaran. Arus kunjungan ini juga menghidupkan layanan transportasi, baik darat maupun laut.
Pemerintah Kota Surabaya memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat selama libur berlangsung. Upaya pengaturan lalu lintas, peningkatan keamanan, dan pengawasan terhadap layanan publik terus dioptimalkan. “Kami mengimbau pelaku usaha untuk tetap menjaga kualitas layanan. Momen ini harus dimanfaatkan untuk membangun kepercayaan jangka panjang,” tambah Dewi.
Melihat tren positif ini, Surabaya menatap optimis masa depan ekonominya. Momentum Panca Lebaran membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat mampu mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus menjadi kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional pasca-Lebaran 2025. (*)
