KabarBaik.co – Keluarga korban tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya hingga kini masih setia di Posko Terpadu menunggu kabar baik dari petugas rescue. Hingga H+3 pencarian, masih ada 29 orang yang belum ditemukan.
Salah satu yang masih bertahan adalah Erna, 43 tahun, seorang ibu asal Glenmore, Banyuwangi. Ia masih menunggu kabar dari anaknya Daniar Nadief Inzaki, 21 tahun. Ia telah berada dan menginap di pelabuhan sejak 3 hari lalu.
“Anak saya liburan kerja, baru tiga hari pulang dari Kalimantan. Katanya mau main ke Bali,” kata dia.
Erna sempat melarang anaknya bepergian. Meski sempat dilarang, Daniar tetap memutuskan berangkat. Daniar berangkat menggunakan travel.
“Kamis pagi saya dapat kabar kalau kapal yang ditumpangi anak saya tenggelam. Anak saya ikut travel tapi tidak masuk dalam data manifes (data resmi penumpang),” katanya.
Erna hanya bisa bertahan di posko, berdoa agar anaknya ditemukan dalam keadaan selamat. Ia mengaku terus gelisah, bahkan kehilangan selera makan sejak hari pertama.
“Kami masih sangat berharap anak saya ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat. Namanya juga anak, bagaimanapun tetap berharap,” ucap Erna.
Tak jauh dari lokasi itu, keluarga korban asal Siliragung juga menanti kepastian nasib Gumelar Tidar Tanaka, 26 tahun, seorang anak buah kapal (ABK) KMP Tunu Pratama Jaya.
Bude korban, Tanti mengatakan, Tidar baru enam bulan bekerja di kapal tersebut. Kontrak kerjanya masih tersisa enam bulan lagi. Tidar disebut berencana kembali ke kapal yang lebih besar setelah masa kontraknya habis.
“Tidar terakhir ke rumah cuma ambil paspor. Nggak nginep, langsung balik ke Ketapang,” kata Tanti, warga Dusun Krajan, Desa Siliragung ini.
Menurutnya, saat kejadian, Tidar sebenarnya sedang tidak dalam jadwal piket. Namun kabarnya, semua kru tetap diperintahkan ikut berlayar malam itu. Parahnya lagi, Tidar disebut sedang dalam kondisi kurang sehat.
Kedua orang tua Tidar juga menunggu kabar anaknya di posko terpadu sejak Kamis (3/7). Namun, keduanya belum bisa diajak bicara, karena kepikiran keberadaan sang anak.
“Selaku keluarga, kami berharap Tidar bisa segera ditemukan dan dalam keadaan selamat,” kata Tanti.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra bersama GM ASDP Ketapang Yannes Kurniawan membagikan selimut dan matras tidur kepada para keluarga korban.
Aksi kemanusiaan ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan dukungan moral bagi para keluarga korban yang sejak awal tragedi terus menanti kabar di lokasi.
“Kami memahami kondisi psikologis para keluarga korban yang sudah beberapa hari berada di sini. Bantuan ini sebagai bentuk empati dan tanggung jawab moral kami kepada mereka,” ujar Kombes Pol. Rama Samtama Putra.






