KabarBaik.co – Layanan jemput bola administrasi kependudukan (adminduk) yang digelar Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Gresik di Pulau Bawean memasuki hari terakhir, yaitu besok Kamis (24/4).
Dari pertama digelar sampai menjelang penutupan, fokus layanan diarahkan pada penanganan data ganda atau data flag, yang terbukti masih menjadi persoalan krusial di pulau Bawean Gresik.
“Kami melayani sampai jam 22.00 WB, karena kami tahu kebutuhan warga sangat mendesak,” ujar Kepala dinas Disdukcapil Gresik, Hari Syawwaludin, Selasa (22/4). Pernyataan itu bukan hiperbola.
Sejak hari pertama pelayanan pada Minggu (20/4), petugas tak hanya mendatangi desa demi desa yang di mulai dari Teluk Jatidawang, Tambak, Tanjungori, Diponggo, hingga Kotakusuma, tetapi juga bersedia lembur hingga larut malam demi menyelesaikan permintaan dokumen kependudukan warga.
Ditemukan masalah dominan yang dihadapi adalah penghapusan data flag. Dari total 424 layanan yang berhasil dilayani pada hari pertama, sebanyak 273 merupakan permintaan penghapusan data ganda. “Masalah data ganda memang masih cukup tinggi di Bawean,” jelas Hari.
Dalam lima hari terakhir, Disdukcapil Gresik menyediakan berbagai jenis layanan: mulai dari perekaman dan pencetakan KTP elektronik (KTP-el), penerbitan kartu keluarga (KK), kartu identitas anak (KIA), akta kelahiran dan kematian, hingga dokumen pindah datang dan digitalisasi identitas melalui Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Layanan hari terakhir akan kembali dipusatkan di Desa Kotakusuma. Berdasarkan antusiasme warga yang terus mengalir hingga malam hari, Disdukcapil memproyeksikan akan ada penambahan jumlah pemohon yang signifikan.
Dengan akses kepulauan yang terbatas, Disdukcapil berharap agar program jemput bola ini menjadi solusi nyata kehadiran pelayanan publik sampai di wilayah terluar daerah.(*)