Bupati dan Kapolres Gresik Jenguk Siswi SD yang Dicolok Tusuk Pentol

oleh -732 Dilihat

GRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Kapolres AKBP Adhitya Panji Anom menjenguk SAH (8) yang mengalami penurunan penglihatan akibat diduga dicolok tusuk pentol oleh kakak kelasnya di SDN 236 Gresik, Senin (19/9/2023). Mereka membawakan mainan dan bingkisan sebagai bentuk motivasi untuk korban.

Fandi Akhmad Yani mengatakan, pihaknya datang ke Desa Randupadangan, Kecamatan Menganti bersama jajaran Kepala OPD. Ada unsur Dinas Pendidikan, RSUD Ibnu Sina, Dinas Keluarga Berencana Pelayanan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A), serta DPRD Gresik. Pihaknya turut prihatin atas apa yang dialami SAH.

Baca juga:  Kapolres Gresik Pantau Proses Rekapitulasi Pemilu 2024 di Tingkat PPK

“InsyaAllah kami semaksimal mungkin mendampingi korbam, agar traumanya tidak berkepanjangan. Sehingga mentalnya bisa pulih, dan melanjutkan sekolah kembali,” tutur Gus Yani, sapaan bupati Gresik. Usai kejadjan 7 Agustus 2023 lalu itu, korban diketahui trauma dan takut untuk pergi bersekolah.

“Dinas Pendidikan dalam waktu dekat juga survei mencarikan sekolah baru untuk korban. Pindah sekolah di sekitar Randupadangan. Sekolah sekitar tetangga desa, mana yang cocok dan mana yang menyenangkan. Agar korban bisa kembali sekolah. Masa depannya masih panjang, mengejar cita – cita,” tukasnya.

Baca juga:  Polres Gresik Gelar Binrohtal Awal Ramadan

Pihaknya juga menegaskan akan membantu pemeriksaan dan pengobatan SAH. Salah satunya terkait pemeriksaan MRI di Surabaya. “Kalau mental dan psikologi korban sudah normal, pemeriksaan RMI akan dilakukan besok atau lusa. Semoga tidak ada yang membahayakan pada mata korban,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Gresik mengatakan kedatangannya untuk memberikan support. Sengaja membawakan mainan supaya memberikan keceriaan kembali. Pihaknya memastikan proses penyidikan kasus tersebut terus berlanjut.

Baca juga:  Polres dan Universitas Muhammadiyah Gresik Teken MoU Peningkatan Kualitas Pendidikan

“Hari ini pemeriksaan psikologi korban di RS Bhayangkara, harapannya sekaligus menjadi trauma healing. Kami juga sudah memannggil 12 saksi dan meminta bantuan analisa DVR CCTV di Labfor Polda Jatim. Secepatnya hasilnya keluar akan kami informasikan,” tukasnya.(kb04)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.