Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Santri Banyuwangi Muntah dan Diare

oleh -113 Dilihat
IMG 20250804 WA0013
Ilustrasi

KabarBaik.co – Puluhan santri dari salah satu pondok pesantren di Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan yang disediakan pondok. Para santri mengeluh pusing disertai muntah juga diare.

Peristiwanya terjadi sejak Minggu (3/8) malam dan berlanjut hingga Senin (4/8) pagi. Para santri kemudian mendapat perawatan di RSUD Blambangan.

Koordinator Pelayanan Publik RSUD Blambangan, Ayyub Erdianto mengatakan, pada Minggu malam ada 18 santri yang dilarikan ke rumah sakit. Usai mendapat perawatan, 16 santri bisa dipulangkan, 2 orang lainnya menjalani rawat inap.

“Tadi malam datang 18 orang. 16 dipulangkan untuk rawat jalan, dirawat inap 2 orang,” kata dia.

Kemudian pada Senin pagi, 10 santri tambahan kembali dilarikan ke rumah sakit dengan keluhan sama. “Pagi ini ada 10 orang, dirawat inap 1 orang. Jadi total pasien 28 orang,” ungkap Ayyub.

Kendati belum dapat dipastikan penyebabnya, gejala yang dialami para santri mengarah pada dugaan keracunan makanan. Ayyub menyebut, pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari Dinas Kesehatan.

“Tidak ada keparahan, pasien yang dirawat inap semua dalam kondisi membaik. Dugaan awal begitu (keracunan), namun kepastian bisa ditanyakan ke Dinkes terkait kegiatan investigasi di lapangan,” jelasnya.

Dari 28 pasien, ada 3 santri yang hingga Senin siang masih menjalani rawat inap di RSUD Blambangan lantaran kondisi mereka masih lemas dan membutuhkan observasi lebih lanjut.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, sejumlah santri sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya berangsur pulih, namun beberapa diantaranya masih menjalani rawat inap.

“Tadi malam itu ada cukup banyak yang diperiksa di IGD, tapi hari ini sebagian sudah pulang, ada juga yang masih proses pemulihan,” kata Amir.

Dinkes telah menerjunkan tim untuk melakukan investasi di lapangan, termasuk uji laboratorium terhadap sampel makanan dan peralatan dapur yang digunakan. Kemungkinan besar disebabkan bakteri.

“Yang seperti ini bisa disebabkan beberapa faktor. Tapi kemungkinan besarnya disebabkan bakteri. Tapi jenis bakterinya apa sedang kita periksa di laboratorium,” ujar Amir.

Amir menambahkan, ada beberapa kemungkinan penyebab insiden tersebut, seperti bahan bakunya tercemar, proses pengolahan tidak memenuhi standar sanitasi, hingga peralatan makan atau tangan dari petugas dapur yang kurang higienis.

“Penyimpanan makanan yang tidak higienis juga bisa jadi penyebab. Ini sedang kita periksa semuanya,” imbuhnya.

Sebagai langkah pencegahan, Dinkes telah memberikan edukasi kepada para santri dan pengasuh pesantren terkait pengolahan makanan yang higienis, pentingnya mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga kebersihan lingkungan pondok.

“Kita juga sedang menyiapkan surat edaran untuk memastikan keamanan pangan dan sanitasi di pondok pesantren, di boarding school, lembaga pendidikan yang berasrama, sekolah rakyat dan sebagainya,” kata Amir.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.