DPRD Gresik Apresiasi Operasi Patuh Semeru 2025: Minta Truk Overload Diturunkan, Pelanggar Jam Operasional Ditindak Tegas

oleh -554 Dilihat
WhatsApp Image 2025 07 19 at 11.12.46
Suasana jalan pantura di wilayah Gresik utara. (Foto: Istimewa)

KabarBaik.co – Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi, mengapresiasi langkah tegas Satlantas Polres Gresik dalam menertibkan pelanggaran lalu lintas melalui Operasi Patuh Semeru 2025. Dalam operasi yang berlangsung sejak 14-27 Juli itu, Kasat Lantas Polres Gresik AKP Rizki Julianda Putera menyampaikan terdapat 650 pelanggaran hanya dalam tiga hari pertama pelaksanaan, yakni pada 14-16 Juli.

Dari total pelanggaran tersebut, mayoritas melibatkan sepeda motor sebanyak 475 unit. Sisanya terdiri dari truk (124), minibus (35), mobil penumpang (10), dan pick up (6). Penindakan dilakukan melalui sistem tilang manual, teguran langsung, serta teknologi ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) statis dan mobile.

“Adanya operasi patuh semeru yang dilakukan oleh satlantas atau polri ini sangat membantu penertiban dan penindakan. Penyebab kecelakaan terbesar di kabupaten Gresik ini adalah masih banyaknya kendaraan besar yang ugal-ugalan, banyak sopir yang masih tidak mentaati aturan dan jam operasional,” ujar Abdullah Hamdi, Sabtu (19/7).

Ia menekankan bahwa kendaraan over dimension atau over load (ODOL) kerap menjadi penyumbang besar potensi kecelakaan di Kabupaten Gresik. Ia meminta agar petugas tidak ragu memberikan efek jera kepada para pelanggar. “Kalau memang ada yang melanggar, turunkan muatannya di tempat yang aman. Kalau masih bandel, kandangkan saja,” tegasnya.

Tak hanya soal dimensi kendaraan, Abdullah juga menyoroti pelanggaran terhadap jam operasional yang menurutnya masih sering terjadi, terutama di wilayah Gresik Selatan. “Di jalur Legundi, Mboboh, Cerme, hingga Bunder, juga dari arah Benowo dan sekitarnya, pelanggaran jam operasional masih sangat signifikan. Bahkan di dalam kota pun, larangan jam masih sering diterobos,” ungkapnya.

Abdulullah menilai bahwa kesadaran pengguna jalan masih rendah, sementara infrastruktur seperti rambu lalu lintas dan penerangan jalan juga belum optimal. Hal ini, menurutnya, menjadi kombinasi yang membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya.

“Penindakan tegas oleh kepolisian ini patut diapresiasi. Tapi kita semua juga harus menjadikan ini sebagai atensi bersama. Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab kita semua,” pungkasnya.

Diketahui, Operasi Patuh Semeru 2025 masih akan berlangsung hingga 27 Juli mendatang. Polres Gresik menargetkan operasi ini sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.