KabarBaik.co – Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi, menyayangkan soal kerusakan jalur alternatif Jalan Banjarsari-Kedanyang yang tak kunjung tuntas. Politikus PKB ini menilai rusaknya jalan tersebut bukan semata soal teknis, tetapi juga lemahnya pengawasan serta kurangnya perencanaan yang matang.
“Sudah sejak lama jalan ini menjadi atensi kami,” ujar Hamdi saat dihubungi, Selasa (8/4). Pernyataan tersebut memang benar bahwa pada Mei 2024 lalu, ia bersama anggota dewan lainnya, Luthfi Dawam, sempat melakukan inspeksi mendadak ke ruas jalan tersebut.
Sebentar Mulus, Jalan Banjarsari-Kedanyang Rusak Lagi, DPUTR Gresik Membisu
Kerusakan jalan yang berulang dinilai oleh Cak Hamdi, sapaan akrabnya, disebabkan oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah banyaknya kendaraan besar yang melintas dan tidak sesuai dengan daya dukung jalan. Selain itu, kondisi kanan-kiri jalan yang berupa tambak membuat struktur penahan tanah (TPT) menjadi rentan.
“Proses pemadatan jalan juga belum maksimal, sehingga membuat jalan mudah berlubang atau ambles,” ujarnya. Tak hanya itu, ia menyoroti mutu pekerjaan yang dinilai masih kurang dari kata ideal. “Perencanaan pembangunannya saya lihat kurang maksimal, terutama dalam memperhitungkan beban jalan,” tambahnya.
Menurut Hamdi, persoalan ini tidak akan selesai jika aspek perencanaan, pengawasan, dan pelaksanaan tidak dibenahi secara menyeluruh. Ia menyarankan agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera bertindak cepat dan tegas.
“Saran kami kepada teman-teman PUPR, lebih baik jalan tersebut segera diportal agar kendaraan yang lewat sesuai dengan tonase,” tegasnya.
Langkah pengendalian seperti pemasangan portal dianggap mendesak untuk mencegah kerusakan serupa terulang. DPRD Gresik berharap ke depan pembangunan infrastruktur di Gresik dapat dikerjakan secara maksimal dan benar-benar mempertimbangkan daya tahan dan kondisi lingkungan sekitar.(*)