KabarBaik.co – Pemkab Jombang menunjukkan komitmennya dalam membangun tata kelola sampah berkelanjutan berbasis ekonomi sirkular.
Komitmen tersebut terlihat dari kunjungan delegasi Pemerintah Kota Kitakyushu, Jepang, dan Institute for Global Environmental Strategies (IGES), bersama Komunitas Nol Sampah Surabaya, ke Jombang.
Pertemuan digelar di Ruang Tamu Swagata Pendopo dan dipimpin Wakil Bupati Jombang, Salmanudin. Ia didampingi Asisten Administrasi Umum Setdakab, Syaiful Anwar, serta Kepala DLH Miftahul Ulum. Delegasi Kitakyushu diwakili Hironori Tazawa dan Noeru Aoki, sementara IGES diwakili Kohei Hibino.
Wabup Salmanudin, yang akrab disapa Gus Wabup, menyampaikan apresiasinya terhadap kesuksesan Kota Kitakyushu sebagai kota dunia yang berhasil menerapkan pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Kami berharap Kabupaten Jombang dapat melakukan hal yang sama. Mohon pengalaman, kisah sukses, serta pendampingan juga dapat dibagikan untuk mewujudkan tata kelola sampah berkelanjutan,” ujar Gus Wabup, Rabu (19/11).
Dalam pertemuan tersebut, Salmanudin memaparkan kondisi pengelolaan sampah di Jombang. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa, volume timbulan sampah mencapai 530 ton per hari. Saat ini, pengelolaan sampah telah mencakup 57 persen wilayah pelayanan.
Ia menjelaskan bahwa berbagai program telah berjalan, mulai dari pemilahan sampah, pengolahan kompos, bank sampah, hingga pemanfaatan sampah anorganik melalui sektor informal.
Pemkab juga mendorong program Sekolah Adiwiyata, Ecopensantren, Kampung Iklim/Desa Berseri, serta program berbasis budaya “Sampah Jadi Sedekah” atau SAJADAH.
Selain itu, Pemkab Jombang terus mengembangkan Bank Sampah Induk, fasilitas TPS 3R, hingga TPA sanitary landfill yang dilengkapi dengan fasilitas sorting dan komposting.
“Komitmen kami mendukung pengembangan ekonomi sirkular, mulai dari pembiasaan memilah sampah, bank sampah, TPS 3R, hingga rantai bisnis industri daur ulang,” tegasnya.
Gus Wabup menambahkan bahwa keberadaan industri daur ulang di Jombang diharapkan tidak hanya mengurangi timbulan sampah, tetapi juga mampu membuka lapangan kerja baru dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). (*)






