KabarBaik.co – Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dipastikan tetap berjalan normal meski ada proses penanganan terhadap peti kemas berisi produk ekspor yang dikembalikan ke Indonesia karena terpapar Cesium-137.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak, Agustinus Maun, menegaskan bahwa penanganan muatan tersebut dilakukan dengan pengawasan ketat dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) serta sejumlah instansi terkait lainnya.
“Seluruh prosedur penanganan dilakukan sesuai standar operasional untuk barang berbahaya di atas kapal. Sebelum peti kemas dibongkar, Bapeten melakukan pemeriksaan awal dengan metode tes usap pada titik paparan tertinggi. Hasilnya, tidak ditemukan kontaminasi pada permukaan luar kontainer,” jelas Agustinus, Rabu (5/11).
Setelah pemeriksaan itu, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) menerbitkan Certificate of Pratique sebagai izin kesehatan kapal. Dengan demikian, peti kemas diizinkan diturunkan dari kapal untuk menjalani pemeriksaan lanjutan menggunakan alat Radiation Portal Monitor (RPM).
Agustinus menegaskan, selama proses tersebut tidak ada penutupan pelabuhan. Seluruh kegiatan bongkar muat tetap berjalan sebagaimana biasa. “Pada saat yang bersamaan, Terminal Petikemas Surabaya (TPS) juga melakukan bongkar muat untuk kapal Sinar Sulawesi, CMA CGM Dolomites, dan SPIL Niken. Semua kegiatan berlangsung aman dan terkendali,” pungkasnya.







