KabarBaik.co – Hidup dalam keterbatasan, Mijar, seorang penyandang disabilitas asal Dusun Ngablak, Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng, Gresik akhirnya merasakan sedikit kelegaan.
Setelah bertahun-tahun tak tersentuh bantuan sosial, tahun ini ia menjadi salah satu penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Inklusif dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
“Alhamdulillah, akhirnya dapat bantuan juga. Sedikit meringankan beban keluarga,” ujar Mijar dengan mata berbinar.
Mijar tinggal bersama ibu dan kakaknya, yang bekerja sebagai petani. Sementara itu, suami sang kakak mencari nafkah dengan berjualan cecek di pasar.
Sebagai penyandang disabilitas, Mijar mengaku kesulitan mencari pekerjaan. “Mau kerja apa? Saya nggak bisa,” katanya lirih.
PKH Inklusif sendiri merupakan program bantuan sosial yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas, lansia, dan warga miskin yang memenuhi kriteria Dinas Sosial.
Program ini dicairkan empat kali dalam setahun, dengan setiap penerima mendapatkan Rp 500 ribu setiap pencairan.
Bagi Mijar, jumlah itu tentu dirasa sangat besar, namun ia juga mengaku bahwa jumlah ini tentunya tidak akan cukup untuk menutupi semua kebutuhan, namun ia tetap mensyukurinya sebagai angin segar di tengah kesulitan ekonomi.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjadi sosok yang ia syukuri atas program ini. “Terima kasih banyak. Semoga program ini terus berlanjut,” harapnya.
Di balik angka-angka kebijakan, ada kisah manusia—tentang perjuangan dalam keterbatasan. Tentang harapan yang bertahan meski rapuh, dan tentang bantuan sosial yang.
Meski tak seberapa, menjadi secercah cahaya bagi mereka yang bertahan di garis tipis kehidupan.
Di rumah sederhana di Dusun Ngablak, Mijar menanti hari esok. Dengan doa, dengan harapan, bahwa setidaknya, bantuan ini bukan yang terakhir. (*)