kabarbaik.co – Berulang kali dirazia, aktivitas prostitusi terselubung di Dusun Betiring, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, masih saja kambuhan.
Terbaru, Satpol PP Gresik menjaring sebanyak 4 pekerja seks komersial (PSK) saat razia, Kamis malam (1/2/2024). Para PSK itu semuanya pendatang dari luar Kabupaten Gresik. Mereka menempati bangunan yang ada di Dusun Betiring.
Razia dipimpin langsung Kepala Satpol PP Gresik Agustin Halomoan Sinaga. Ia mengatakan, razia ini dalam rangka penegakan Perda Nomor 7 Tahun 2002 dan Perda Nomor 22 Tahun 2004 tentang Larangan Pelacuran dan Perbuatan Cabul di Kabupaten Gresik.
“Dalam penertiban kali jni, kami mengamankan empat perempuan yang beralamatkan luar Gresik. Mereka kami bawa ke kantor karena diduga melanggar perda tersebut,” tandas Agustin Halomoan Sinaga, Jumat (2/2/2024).
Setelah diperiksa, benar saja dua dari empat PSK itu mengaku sudah melayani pria hidung belang. Tarif yang patok sebesar Rp 150 ribu sekali kencan dan uang sewa kamar Rp 30 ribu. “Alasannya untuk kebutuhan hidup,” imbuh Sinaga.
Para PSK itu selanjutnya dibawa ke Mako Satpol PP Gresik. Petugas melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan. Selanjutnya dilakukan pembinaan agar tidak melakukan kegiatan serupa.
Mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Gresik ini memastikan bakal masif menggelar razia serupa. Tidak hanya prostitusi, pihaknya juga berkomitmen memberantas peredaran miras dan pelanggaran lainnya.
