KabarBaik.co – Di tengah padatnya aktivitas bongkar muat peti kemas, Terminal Petikemas Nilam (TPK Nilam) yang dikelola oleh PT Terminal Teluk Lamong terus menunjukkan komitmen serius pada satu hal krusial: keselamatan. Komitmen ini tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi diwujudkan melalui pelatihan rutin penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebagai bagian fundamental dari budaya Health, Safety, Security, and Environment (HSSE).
Langkah konkret ini dilaksanakan pada Rabu, 29 Oktober 2025, sebagai program berkelanjutan dan wajib bagi seluruh insan perusahaan di lingkungan TPK Nilam. Pelatihan APAR yang diselenggarakan secara berkala setiap tahun ini merupakan implementasi nyata dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berbasis ISO 45001:2018.
Retno Pujianto, Terminal Head Terminal Petikemas Nilam, menegaskan bahwa kegiatan ini jauh melampaui sekadar pemenuhan regulasi pemerintah. Menurutnya, pelatihan ini adalah bentuk nyata komitmen TPK Nilam dalam menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya aman, namun juga berbudaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang kokoh.
“Kami harus memastikan setiap insan TPK Nilam mampu bertindak cepat dan tepat saat menghadapi kondisi darurat, termasuk kebakaran. Keterampilan dasar penggunaan APAR merupakan kompetensi fundamental untuk melindungi diri mereka sendiri, aset perusahaan, dan juga lingkungan kerja,” ujar Anto, sapaan akrab Retno Pujianto dikutip dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (1/11).
Anto menekankan filosofi bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama, bukan tugas eksklusif satu divisi saja. Dengan pelatihan yang dilakukan rutin, TPK Nilam berupaya menumbuhkan budaya siap siaga di setiap lini operasional, yang bertujuan meminimalisir potensi risiko di lapangan sekecil apa pun.
Untuk memastikan materi terserap maksimal, pelatihan dibagi menjadi dua tahap yang saling melengkapi. Sesi teori berfokus pada pemahaman mendalam tentang aspek K3, identifikasi potensi bahaya, hingga protokol komunikasi darurat yang terstandardisasi.
Setelah sesi teori, peserta tidak hanya sekadar mendengarkan, melainkan langsung turun ke lapangan dalam sesi praktik. Tahap ini memberikan pengalaman hands-on yang krusial, di mana seluruh pegawai dihadapkan pada simulasi kebakaran dan dilatih menggunakan APAR secara tepat sesuai prosedur standar perusahaan.
“Harapan kami, penguasaan keterampilan dasar ini dapat terus menjaga standar keselamatan tertinggi SDM TPK Nilam. Dengan demikian, operasional terminal dapat berjalan dengan aman, efisien, dan produktif, bergerak bersama menuju target besar kami: high performance dan zero accident,” tutup Anto.







