KabarBaik.co- Tragedi berdarah tewasnya tiga anggota Polri karena ditembak oknum TNI saat menggerebek judi sabung ayam, makin mendapat atensi luas. Banyak tokoh prihatin dan berduka atas peristiwa tersebut. Bahkan, di media sosial tidak sedikit yang mengaitkan dengan polemik pembahasan revisi Undang-Undang (UU) tentang TNI. Artinya, kian menguatkan untuk menolak revisi UU TNI.
Salah seorang di antaranya adalah Susi Pudjiastuti. Dalam laman X, mantan Menteri Perikanan dan Kelautan itu menuliskan. ‘’Turut berduka cita,’’ ungkapnya sambal di-tag ke akun Kapolri dan Divisi Humas Mabes Polri. Dalam unggahannya, Susi juga menyebut link berita dan foto tiga anggota Korps Bhayangkara yang menjadi korban penembakan saat bertugas itu.
Dhandy Laksono, aktivis, juga turut menyoroti keras kasus tersebut. ‘’Kasus penyerangan Polres Tarakan dan 3 polisi di Lampung itu bukti, kita gak bisa pakai tentara untuk mengimbangi kekuatan polisi (yang harusnya dilucuti). Yang dilakukan (Presiden) Prabowo dan DPR justru merangsang perlombaan kekuatan, sehingga satu-satunya cara selamat cuma kekerasan,’’ tulisnya di X, Selasa (18/3). Dalam unggahannya disertakan gambar dan tagar Tolak RUU TNI.
Sebagaimana diberitakan, kejadian tragis itu terjadi Senin (17/3) sore, sekitar pukul 16.50 WIB. Tempat kejadian perkara (TKP) di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Ketiga anggota yang gugur dalam menjalankan tugas itu adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib. Ketiga korban mengalami luka tembak di bagian kepala.
Kabid Humas Polda Lampung Kombespol Yuni Iswandari kepada wartawan setempat menjelaskan, saat itu ada sebanyak 17 personel kepolisian dari Polres Way Kanan tengah melakukan penggerebekan sebuah lokasi sabung ayam. Namun, setiba di TKP, mereka diserang dengan tembakan dari orang yang tidak dikenal. Akibatnya, ketiga anggota gugur.
Belakangan terungkap, dua terduga pelaku penembakan sadis itu adalah oknum TNI. Keduanya atas nama Peltu Lubis (Dansub Koramil Negara Batin) dan Kopka Basarsyah (anggota Subramil Negara Batin). Keduanya, sudah diamankan Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD) di Mako Kodim 0427/Wai Kanan. Selain dua prajurit TNI itu, ikut ditangkap seorang warga sipil atas nama Zulkarnain.
Tanggapan Menko Polhukam
Sementara itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Budi Gunawan (BG) mengatakan, pihaknya sendiri berbicara dengan Panglima TNI dan Kapolri. ‘’Bahwa tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut ini sangat tidak dapat dibenarkan. Karena sudah melakukan kejahatan yang sangat fatal,’’ katanya kepada awak media di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (18/3).
Kejadian itu, lanjut dia, sangat tidak baik dan sangat mengganggu. Ada potensi mengganggu soliditas ke depan. Dia menegaskan, perbuatan itu sangat tercela. Melakukan penembakan dengan peluru tajam, yang mengakibatkan meninggalnya tiga prajurit Polri dari Polsek atau Polres setempat. ‘’’Yang kedua, oknum tersebu melindungi kejahatan, bahkan memiliki arena sabu ayam. Kita tahu itu dilarang secara pidana di negara kita,’’ kata mantan Wakapolri itu.
Karena itu, BG mengaku sudah sampaikan kepada Panglima TNI dan Kapolri harus dilakukan tindakan yang tegas, proses hukum, memberikan hukuman yang terberat. ‘’Tanpa pilih kasih dan melakukan secara terang. Ini proses sudah berlangsung, sudah ditangani oleh Polisi Militer. Kita ikuti nanti perkembangannya seperti apa,’’ pungkas BG. (*)






