Banyuwangi Miliki Masterplan Pengelolaan Sampah Daerah Hingga 20 Tahun Mendatang

oleh -244 Dilihat
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat bertemu General Secretary InSWA M. Satya Oktamalandi di Banyuwangi.

Kabarbaik.co – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kini memiliki masterplan pengelolaan sampah daerah. Rencana induk ini akan menjadi acuan hingga 20 tahun mendatang.

Dalam pembuatan masterplan itu, Pemkab bekerja sama dengan organisasi Indonesia Solid Waste Association (InSWA), melalui program Clean Ocean through Clean Communities (COCC) yang didanai oleh Pemerintah Norwegia.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengakatan Pemkab Banyuwangi terus berkomitmen untuk melakukan pengelolaan sampah secara komprehensif. Mulai membangun infrastruktur, melakukan edukasi dan tata kelola.

“Kami juga ingin pengelolaan persampahan di Banyuwangi memiliki payung hukum agar pelaksanaannya berkelanjutan. Maka dari itu kami menyusun masterplan yang saat ini sudah ditetapkan menjadi Peraturan Bupati No 1 tahun 2024 tentang Dokumen Rencana Induk Persampahan,” kata Ipuk, Rabu (24/1/2024).

Baca juga:  Pastikan Mudik Lancar dan Aman, Ini Langkah DPU CKPP Banyuwangi

Kerjasama Banyuwangi dengan Pemerintah Norwegia bukan yang pertama kali. Sebelumnya Pemerintah Norwegia juga telah mendukung Banyuwangi melalui Project STOP yang menangani permasalahan sampah di wilayah Muncar.

Serta Program Banyuwangi Hijau yang membangun fasilitas TPS3R di Desa Balak, untuk mengelola sampah dengan kapasitas 84 ton perhari.

“Selanjutnya masterplan ini akan menjadi acuan dalam pengelolaan sampah di daerah. Kami akan melakukan langkah-langkah yang terukur guna menuju target dari masterplan tersebut,” jelas Bupati Ipuk.

Sementara itu, General Secretary Indonesia Solid Waste Association (InSWA) M. Satya Oktamalandi menjelaskan, salah satu detail yang ada dalam masterplan tersebut adalah acuan pengelolaan sampah yang tidak hanya untuk wilayah perkotaan tapi juga di tingkat desa.

Baca juga:  Banyuwangi Raih Adipura, DPU CKPP Kontribusi Wujudkan Kota Hijau yang Memukau

“Di dalamnya juga memuat sarana prasarananya yang dibutuhkan, jumlah hingga lokasinya. Juga mengatur masalah kelembagaan, dimana ada 12 OPD yang terlibat dalam penanganan sampah,” terang Satya.

Masterplan tersebut, kata dia, disusun untuk jangka panjang  dan sudah sesuaikan dengan RPJMD selama lima periode. Di setiap periode ada program kerja yang disusun berkelanjutan.

“Masing-masing OPD sudah dibuatkan program penanganan sampahnya, sehingga bisa menjadi rencana strategis dinas masing-masing. Kami juga telah memberikan program peningkatan kapasitas manajemen bagi semua OPD,” cetus Satya.

Baca juga:  Konsisten Libatkan Masyarakat dalam Tangani Sampah, Banyuwangi Kembali Sabet Adipura

Hingga saat ini, lanjutnya, masih dilakukan kegiatan pendampingan desa yang diikuti oleh 14 desa dan 1 kelurahan. Tujuannya adalah terwujudnya sistem pengelolaan persampahan yang mandiri dan berkelanjutan di tingkat desa.

“Di antaranya kami melakukan edukasi pengelolaan sampah yang meliputi pemilahan dari sumber, pengolahan di TPS meliputi pengolahan sampah organik melalui magot. Kemudian perlakuan pemilahan sampah yang outputnya ada anorganik yang memiliki nilai jual, kemudian pengangkutan residu ke TPA,” terangnya.

“Kami juga  memberikan bantuan  sarana prasarana, pengembangan kapasitas SDM, dan inisiatif khusus untuk penggeraknya,” pungkas Okta.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.