KabarBaik.co – Ketua Komite IV DPD RI A Ahmad Nawardi menyambut baik peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Istana Negara oleh Presiden Prabowo Subianto hari ini Senin (24/2). Peluncuran ini menandakan tata kelola baru aset tujuh BUMN yang sebelumnya dikelola di bawah kementerian menjadi dikelola BPI Danantara.
Mantan aktivis 98 ini memaklumi kelahiran badan baru Ini akan disambut dinamika pro kontra di masyarakat. Disamping akan mengelola 900 miliar dolar atau senilai Rp 14.710 triliun asset under management (AAM), lembaga yang di komandani Rosan perkasa Roeslani ini membutuhkan investasi puluhan miliar dolar. “Ini lompatan yang luar biasa dalam mengelola aset BUMN” tegasnya.
Ia optimis Danantara akan menjadi lembaga strategis baru di dunia investasi bahkan terbesar di dunia akan menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang inklusif. “Rakyat berharap Danantara ini menjadi solusi perbaikan ekonomi daerah termasuk dapat menciptakan lowongan kerja yang lebih kompetitif,” ucapnya.
Cak Nawardi berharap pengelolaan aset BUMN tersebut dilakukan secara profesional dengan bersinergi dan konsultasi dengan otoritas keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJk) dan lembaga moneter Bank Indonesia. “Langkah ini sangat penting agar berbagai kemungkinan dampak negatif maupun reaksi yang kurang baik dari masyarakat dapat diantisipasi sejak awal,” katanya.
Kurangnya kolaborasi BPI Danantara dengan otoritas keuangan akan menimbulkan berbagai spekulasi dan kekhawatiran di tengah masyarakat. Untuk itu, kami mendorong agar ke depan, setiap kebijakan yang berkaitan dengan sektor keuangan dan ekonomi dilakukan secara lebih transparan serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Kolaborasi yang erat antara BPI Danantara dan otoritas keuangan akan memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar memperkuat sistem ekonomi dan keuangan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Saya berharap BPI Danantara dapat lebih cermat dalam mengambil langkah-langkah strategis, tidak hanya dalam koordinasi dan konsultasi, tetapi juga dalam membangun kolaborasi yang solid dengan otoritas keuangan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi seperti harapan Presiden Prabowo,” ujarnya.
Komitemen Presiden Prabowo untuk memerangi korupsi dan menindak pelakunya tanpa pandang bulu termasuk dalam pengelolaan investasi Danantara harus disambut suka cita. Karena itu pengawasan badan baru ini perlu diperkuat dengan melibatkan badan independen dan profesional. Sehingga harapan dan cita-cita besar presiden Prabowo menjadikan Danantara sebagai badan investasi terbesar di dunia dan dapat mensejahterakan rakyat dapat terwujud dalam tahun-tahun akan datang.(*)