Inovasi Hijau dari Siswa Sampoerna Academy Kelas 6: 3-in-1 Tree, Solusi Masa Depan Atasi Polusi Udara

oleh -118 Dilihat
IMG 20250312 WA0037
Proyek ini menawarkan solusi inovatif untuk mengurangi polusi udara dengan menggabungkan fungsi pohon artifisial, lampu jalan, dan tempat duduk yang ramah lingkungan.

KabarBaik.co – Dalam upaya mendukung inovasi berkelanjutan, Sampoerna Academy kembali menggelar STEAM Expo 2025 dengan tema “Rethink, Recycle, Innovate”. Acara tahunan ini diselenggarakan serentak pada 21-22 Februari 2025 di seluruh kampus Sampoerna Academy. Berkolaborasi untuk pertama kalinya dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), expo ini menampilkan berbagai proyek siswa yang berfokus pada teknologi hijau dan keberlanjutan.

Anushia Senthevadivel, Principal Sampoerna Academy Surabaya Grand Pakuwon Campus, menjelaskan bahwa setiap siswa didorong untuk menciptakan solusi inovatif berbasis pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics). “Kami menantang siswa untuk menunjukkan hasil pembelajaran mereka melalui proyek yang relevan dengan tantangan lingkungan global,” ujarnya, Rabu (12/3).

Salah satu proyek unggulan tahun ini adalah 3-in-1 Tree, karya empat siswa kelas 6B: Aireen Angelie, Alysia Kanaya, Nadifah Azizah, dan Amadeus Isaac. Proyek ini menawarkan solusi inovatif untuk mengurangi polusi udara dengan menggabungkan fungsi pohon artifisial, lampu jalan, dan tempat duduk yang ramah lingkungan.

kabarbaik lebaran

Didasari oleh keprihatinan terhadap meningkatnya polusi udara dan keterbatasan ruang hijau, 3-in-1 Tree menggunakan mikroalga sebagai komponen utama. Mikroalga memiliki kemampuan fotosintesis yang efisien, bahkan diklaim 10-50 kali lebih efektif daripada pohon biasa dalam memproduksi oksigen. “Cara ini menghemat waktu dan ruang dibandingkan menanam pohon besar yang membutuhkan waktu lama untuk tumbuh,” jelas Aireen.

Selain itu, proyek ini juga dilengkapi panel surya yang berfungsi ganda sebagai tempat berteduh dan sumber energi. Energi yang dikumpulkan siang hari digunakan untuk menyalakan lampu LED pada malam hari. Dengan bantuan LDR (light-dependent resistor), lampu dapat menyala otomatis saat gelap tanpa pemborosan energi.

Namun, proyek ini juga mempertimbangkan potensi tantangan seperti ledakan populasi alga (algae bloom) yang bisa terjadi di habitat mikroalga. Untuk itu, aerator digunakan guna menjaga sirkulasi dan mencegah pertumbuhan alga yang berlebihan.

Setelah dipamerkan dalam STEAM Expo, proyek-proyek terbaik akan bersaing di STEAM Competition 2025 yang akan berlangsung pada 15 Maret mendatang di Sampoerna Academy L’Avenue. Sebanyak 10 finalis dari kategori SD, SMP, dan SMA akan memperebutkan hadiah hingga Rp 24 juta.

“Melalui kompetisi ini, kami ingin menginspirasi lebih banyak siswa untuk menjadi inovator muda yang siap menghadapi tantangan dunia nyata,” ujar Anushia. Ia menambahkan bahwa pembelajaran berbasis STEAM mempersiapkan siswa dengan keterampilan berpikir kritis dan inovasi yang relevan untuk masa depan.

Proyek 3-in-1 Tree mencerminkan upaya Sampoerna Academy untuk mendorong generasi muda menciptakan solusi hijau yang aplikatif. Dengan inovasi seperti ini, siswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga diajak berkontribusi nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

“STEAM Expo adalah langkah awal menuju perubahan. Kami berharap dapat melihat lebih banyak anak-anak terinspirasi untuk menjadi pemecah masalah dan inovator masa depan,” tutup Anushia.

STEAM Expo 2025 membuktikan bahwa usia muda bukanlah hambatan untuk menciptakan dampak besar. Inovasi seperti 3-in-1 Tree menjadi bukti nyata bahwa generasi masa depan mampu membawa perubahan positif bagi bumi.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.