KabarBaik.co – Sebagian warga Kota Pasuruan merasa kesal dengan pelayanan PDAM dalam beberapa bulan terakhir. Seperti warga Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, yang hingga kini tetap membayar tagihan bulanan meskipun air tidak mengalir ke rumah-rumah warga yang berlangganan.
Kondisi tersebut terjadi sejak Oktober 2023. Akhirnya warga berinisiatif membuat sumur bor sendiri untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Seperti yang disampaikan Syarifuddin. Dia sudah berlangganan PDAM Kota Pasuruan sejak lama, namun selama enam bulan terakhir air sudah tidak mengalir meski tagihan bulanan tetap dibayarkan.
“Kita enam bulan ini anggap aja beramal pada Pemerintah Kota Pasuruan. Air tidak mengalir tapi kita tetap disuruh bayar bulanan yang tidak dipakai,” kata pria yang akrab disapa Udin itu, Jumat (21/6).
Warga yang lain juga menyampaikan selama ini tetap membayar tagihan sebesar Rp46.210 untuk biaya bulanan. Namun, kenyataan pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang disampaikan kepada masyarakat. “Hingga kini hanya janji yang diberikan akan melakukan perbaikan dan mencari pipa yang rusak oleh petugas PDAM,” ujar Popon.
Apabila dalam bulan ini air PDAM tetap tidak mengalir, maka warga mengancam akan memutus aliran PDAM.
Sementara itu, Direktur PDAM Kota Pasuruan Yoyok Widoyoko menyampaikan, pihaknya telah menyuruh petugas lapangan untuk menelusuri masalah tidak mengalirnya air. “Kita telah melakukan pengecekan di lapangan dengan menelusuri jaringan pipa yang ada, dikhawatirkan ada kebocoran atau saluran buntu,” tutur Yoyok.
Yoyok menyampaikan bahwa banyak titik-titik saluran PDAM saat ini yang mengalami kebocoran disebabkan perlunya perawatan kembali pipa-pipa yang ada dikarenakan umurnya sudah cukup tua. (*)
