Curanmor Mengganas! 1.328 Mahasiswa KKN Dipulangkan dari Lumajang

oleh -132 Dilihat
CURANMOR ILUSTRASI
Ilustrasi curanmor/

KabarBaik.co- Duh! Lumajang, Jawa Timur, tengah diguncang gelombang penarikan besar-besaran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 2025. Ada sebanyak 1.328 mahasiswa yang tersebar di 105 desa, dipulangkan mendadak oleh pihak kampus asal. Keputusan ini diambil setelah rentetan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang menyasar peserta KKN di berbagai lokasi.

Keputusan tersebut diambil Universitas Jember (Unej) bersama sejumlah perguruan tinggi lain demi menyelamatkan mahasiswa dari ancaman kriminal yang dinilai sudah sistematis.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unej memutuskan penarikan ini usai dua kali motor mahasiswa peserta KKN dicuri, dan terakhir pada Jumat (8/8) sebuah motor warga hilang di dekat posko KKN.

“Kebijakan itu diambil setelah terjadinya pencurian kendaraan bermotor milik mahasiswa peserta KKN Kolaboratif 2025 sebanyak dua kali dan kemarin Jumat (8/8) ada motor warga yang hilang di dekat posko KKN,” kata Sekretaris LP2M Unej bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Ali Badrudin kepada wartawan di Jember, Sabtu (9/8).

Menurut dia, penarikan ini adalah bentuk perlindungan sekaligus upaya memberikan rasa aman kepada mahasiswa. LP2M Unej telah menggelar rapat daring dengan organisasi perangkat daerah (OPD) Lumajang dan penanggung jawab dari berbagai kampus pengirim mahasiswa KKN Kolaboratif. Hasilnya, seluruh mahasiswa di Lumajang akan dipulangkan lebih awal.

“Kami sudah menggelar rapat secara daring dengan OPD Lumajang dan PIC dari kampus pengirim KKN Kolaboratif bahwa hasil keputusan bersama menarik seluruh mahasiswa KKN di Lumajang hari ini,” tuturnya.

Dia menjelaskan, tiga kasus pencurian yang terjadi memiliki modus hampir mirip, sehingga dinilai bukan kebetulan. Motor-motor yang hilang berada di tempat aman dan tidak disebabkan kelalaian pemilik.

“Ini adalah momentum bersama melakukan perbaikan dalam hal kondusivitas keamanan di Lumajang, bukan berarti kami menilai Lumajang tidak baik-baik saja, tetapi diharapkan dari pemkab dan aparat kepolisian di Lumajang bergerak ke arah lebih baik,” katanya.

Dalam rapat yang digelar, disepakati penarikan mahasiswa dari 105 desa, dengan total 1.328 peserta KKN. Padahal, kegiatan KKN Kolaboratif ini baru dimulai 15 Juli 2025 dan dijadwalkan berakhir 20 Agustus 2025.

“Penarikan itu hanya untuk lokasi Lumajang, sementara di kota lain tetap berjalan sesuai jadwal,” ujarnya.

Adapun kasus pertama terjadi di Desa Alun-Alun, Kecamatan Ranuyoso, di mana dua sepeda motor milik mahasiswa FISIP Unej dan mahasiswi UIN KHAS Jember raib. Kejadian kedua menimpa mahasiswa Unej di Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh. Kasus ketiga terjadi di Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh, dengan korban warga sekitar posko KKN.

Dengan penarikan ini, LP2M berharap tidak ada lagi mahasiswa KKN Kolaboratif menjadi korban kejahatan di Lumajang.

Kegiatan KKN Kolaboratif di Lumajang melibatkan sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta, di antaranya Unej, UIJ, UIN KHAS, STIA Pembangunan, Poltekes Jember, Unipar, UniLu, dan STKIP Lumajang. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.