Dokter Sebut Mikroplastik Jadi Alergen yang Ancam Kesehatan Kulit

oleh -95 Dilihat
WhatsApp Image 2025 10 30 at 19.45.06 9573b5cb
Dokter spesialis kulit dr. Fransiskus Xaverius Clinton, Sp.DVE

KabarBaik.co – Dokter spesialis kulit lulusan Universitas Hassanudin dr. Fransiskus Xaverius Clinton, Sp.DVE menyebut mikroplastik dapat menjadi salah satu alergen atau zat yang dapat menyebabkan alergi dan mengancam kesehatan kulit.

“Mikroplastik secara keseluruhan dia sebagai alergen. Polusi, mikroplastik, segala macam itu alergen.Terutama kita yang kulitnya itu balik lagi sensitif dan kulitnya sedang enggak bagus,” kata Clinton dalam temu media di Jakarta, Kamis (30/10).

Menanggapi adanya hujan di Jakarta yang mengandung mikroplastik, Clinton menjelaskan bahwa mikroplastik memiliki sifat yang sama dengan polusi karena dapat memperparah kondisi kulit, terutama pada wajah, yang sedang mengalami eksim atau timbul jerawat (acne).

Keparahan kulit akan berbeda dengan faktor-faktor dari dalam tubuh seperti makanan yang dikonsumsi. Contohnya, meminum minuman yang tinggi akan gula atau menggunakan susu terlalu banyak, yang dapat menyebabkan proses klikasi atau menimbulkan peradangan lebih parah pada jerawat.

Menurutnya, salah satu cara agar kulit tidak mengalami inflamasi karena paparan mikroplastik yakni dengan memperbanyak makanan yang sehat yang mengandung antioksidan dan anti-inflamasi, contohnya sayur-sayuran seperti seledri

“Jadi dengan mengurangi gula, makan sehat. Proteksi dengan mikrobioma kulit. Itu akan memperbaiki,” ucapnya.

Dokter spesialis mikrobiologi klinik dr. Ayman Alatas Sp.MK juga membenarkan bahwa mikroplastik merupakan isu yang mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia dan dapat mengganggu mikrobioma yang tinggal di kulit.

Sayangnya, riset mengenai dampak mikroplastik pada kulit saat ini masih terus berlanjut.

“Pada dasarnya ini risetnya masih berlanjut. Ada dugaan memang bisa mengganggu mikrobiom, apalagi juga banyak yang masuk ke dalam tubuh, gak cuma terpapar di kulit aja, mengganggu mikrobiom juga kita bilangnya atau mikrobioma balik di pencernaan,” ujar dia.

Ia juga menyampaikan bahwa mikroplastik saat ini sudah tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga setiap pihak harus bekerja sama mencegah munculnya dampak mikroplastik pada mikrobioma tubuh.

Salah satunya yakni menggunakan produk skincare yang tepat, dapat menyeimbangkan mikrobiom dan membersihkan tubuh dari zat berbahaya.

“Kita harus berusaha menjaganya, mengurangi faktor risiko yang bisa mengganggu mikrobiom atau terkait kulit ya, menggunakan produk yang tepat juga yang bisa memberi cleansing atau menyeimbangkan mikrobiom, yang ada mikrobiom teknologi,” ujar Ayman.

Di sisi lain, Dokter spesialis kulit lulusan Universitas Indonesia dr. Sari Chairunnisa., Sp.DVE, FINSDV menambahkan bahwa apa pun cuaca atau fenomena alam yang sedang terjadi, masyarakat lebih baik tetap melakukan perawatan kulit dasar dengan cara yang tepat untuk menjaga mikrobioma pada kulit.

Pendiri merek LABORE itu mencontohkan perawatan kulit dasar seperti membersihkan kulit dengan sabun wajah yang sesuai dengan kondisi individu, melembabkan wajah dengan krim pelembab hingga menggunakan sunscreen untuk melindungi diri dari sinar UVA dan UVB. (ANTARA)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.