KabarBaik.co – Polres Kediri kembali melaksanakan program penanaman jagung sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada pangan nasional.
Kegiatan penanaman jagung ini berlangsung di area persawahan Desa Deyeng, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, pada Selasa (21/5).
Program nasional penanaman jagung sejuta hektare ini untuk mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Penanaman jagung ini merupakan salah satu program Asta Cita Swasembada Pangan yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, mengatakan program nasional penanaman jagung sejuta hektare ini untuk mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
Menurut AKBP Bimo, Kabupaten Kediri melakukan penanaman jagung seluas 170 hektare. Pada bulan Desember 2024, menanam seluas 90 hektare. Sementara target pada Januari 2025, dengan 60 hektare dan target pada bulan Febuari 20 hektare.
Program ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga sebagai bagian dari kontribusi Kabupaten Kediri dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat provinsi dan nasional.
Dengan program ini, pihaknha ingin menunjukkan bahwa sektor pertanian dan peternakan bisa berjalan beriringan untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
“Harapan kami petani mendapatkan keuntungan dan kesejahteraan. Selain itu kita bisa mendukung serta meningkatkan kualitas dan kuantitas jagung sehingga pemerintah akan lebih berdikari tidak ada spekulan-spekulan yang memanfaatkan sektor pertanian dan mempengaruhi harga kebutuhan pokok yang lain,” ucapnya.
Selain itu, targetnya, produksi jagung dapat meningkat dari rata-rata 4-6 ton per hektare menjadi 8 ton per hektare dengan penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat, serta pengendalian hama yang lebih baik.
“Ini adalah kegiatan bentuk nyata Polri dalam mendukung Program Bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto,” tuturnya.
Menurut AKBP Bimo, kestabilan harga jagung memiliki dampak besar terhadap harga telur sebagai salah satu sumber protein utama masyarakat.
“Jika harga jagung stabil, harga telur juga akan terkendali. Hal ini sangat penting untuk mendukung program makan siang bergizi yang dicanangkan pemerintah,” ujarnya. (*)