Kasus DBD Mengganas di Banyuwangi, Dua Warga Dikabarkan Meninggal Dunia

oleh -62 Dilihat
Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat

kabarbaik.co – Kasus demam berdarah dengue (DBD) mulai menyerang warga Banyuwangi. Pada Februari 2024 ini, tercatat sudah ada 35 kasus DBD.

Jumlah itu meningkat bila dibandingkan pada bulan Januari yang hanya terjadi 29 kasus DBD.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan dari jumlah kasus itu, sudah ada 2 warga yang meninggal dunia. Keduanya meregang nyawa setelah mendapat perawatan medis, minggu lalu.

Amir mengatakan tren penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti meningkat sejak November 2023 lalu.

Baca juga:  Masa Tenang, Bawaslu Banyuwangi Perketat Pengawasan Medsos

Pada bulan November 2023 tercatat ada 10 kasus. Trennya naik pada Desember menjadi 23 kasus.

“Kasusnya terus bertambah. Terbaru ada dua yang meninggal,” kata Amir, Selasa (27/2/2024).

Dengan adanya korban meninggal dunia, Amir menyebut Banyuwangi saat ini masuk kategori kejadian luar biasa (KLB). Tapi, KLB hanya di kecamatan yang terjadi korban meninggal.

“Kalau kabupaten belum,” tegas Amir.

Amir mengatakan dua korban meninggal itu berada di Kecamatan Muncar dan Gambiran. Keduanya sudah berumur dewasa. Sedangkan kasus DB tertinggi di Banyuwangi muncul di Kecamatan Srono.

Baca juga:  Amankan 6 Kg Sabu, Polresta Banyuwangi Bekuk Pengedar Narkoba Kelas Kakap

“Kecamatan Srono ini memang endemi DB. Penyebabnya, kemungkinan kurangnya aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” jelasnya.

Terkait mengganasnya DBD ini, pihaknya mengajak masyarakat untuk menggencarkan gerakan PSN. Mulai menguras, mengubur dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi memicu genangan air. Sebab, genangan air ini yang rawan tumbuhnya jentik nyamuk demam berdarah.

“Kami tidak menganjurkan pengasapan atau fogging. Sebab, hanya membunuh nyamuk dewasa,” tegasnya.

Baca juga:  Monyet Liar Gegerkan Warga Melik Banyuwangi, Seorang Anak Sempat Tergigit

Aksi PSN harus dilakukan secara massal. Jika tidak, pertumbuhan jentik nyamuk akan tetap terjadi. Selain PSN, warga diharapkan menggunakan serbuk abate di bak mandi atau tempat lain yang berpotensi genangan.

“Genangan yang tidak bersinggungan langsung dengan tanah rawan tumbuhnya nyamuk Aedes Aegypti. Jadi, kami anjurkan menggunakan serbuk abate. Bisa minta di Puskesmas,” tandasnya.(ikhwan)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.