Pengasuh PP Bahrul Maghfiroh Dukung Seleksi Hafidz Al-Qur’an Sebagai Anggota Polri

oleh -170 Dilihat
WhatsApp Image 2025 02 21 at 15.09.02
Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Bisri, MS. (Foto: Humas Polresta Malang Kota)

KabarBaik.co – Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh (Rektor Universitas Brawijaya periode 2014-2018), Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Bisri, MS, menyambut baik program seleksi penerimaan anggota Polri dari kalangan hafidz Al-Qur’an.

Menurut Prof Bisri, kebijakan yang dilakukan Polri ini merupakan langkah positif. Menjadikan anggota kepolisian yang memiliki integritas moral dan spiritual tinggi dalam memberikan pengayoman, melindungi, dan melayani masyarakat.

“Para hafidz Al-Qur’an adalah individu yang telah ditempa dengan kedisiplinan, kesabaran, serta nilai-nilai luhur Islam. Jika mereka menjadi anggota Polri, saya yakin mereka dapat membawa manfaat besar bagi institusi kepolisian dan masyarakat luas,” ujar Bisri, Jumat (21/2).

kabarbaik lebaran

Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh di Jl. Joyo Agung, Tlogomas, Lowokwaru, Kota Malang, Bisri memiliki pengalaman panjang dalam mencetak santri dan para penghafal Al-Qur’an. PP Bahrul Maghfiroh yang berdiri sejak 1988 itu sudah mendidik dan memiliki alumni ribuan santri yang tidak hanya unggul dalam hafalan Al-Qur’an, tetapi juga dibekali dengan pemahaman agama serta sikap disiplin yang kuat.

Bisri menilai kehadiran hafidz Al-Qur’an dalam tubuh Polri dapat memperkuat karakter kepribadian yang jujur, amanah, dan berakhlak mulia di lingkungan kepolisian. Hal ini sejalan dengan visi Polri dalam membangun institusi yang profesional, modern, dan terpercaya.

“Saya berharap seleksi ini bisa berjalan dengan baik, dan para hafidz yang terpilih dapat memberikan kontribusi besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan pendekatan yang humanis serta berlandaskan nilai-nilai keislaman,” harap Bisri.

Di bawah kepemimpinan Bisri, Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh telah mencetak banyak hafidz yang memiliki kualitas keilmuan dan karakter kuat. Latar belakang akademisnya yang mumpuni juga menjadi bukti bahwa pendidikan agama dan pendidikan formal dapat berjalan beriringan.

Bisri merupakan mantan guru besar teknik pengairan pertama di Indonesia dan pernah menjabat sebagai rektor Universitas Brawijaya (UB) periode 2014-2018. Pria kelahiran 26 November 1958 ini juga dikenal sebagai praktisi dan akademisi di bidang pengelolaan sumber daya air. Dia merupakan inisiator Gerakan Menabung Air (GERAI) yang berfokus pada pemetaan wilayah rawan banjir dan pembuatan sumur injeksi di Malang Raya.

Program ini bahkan telah diadopsi oleh pemerintah daerah, termasuk Pemprov DKI Jakarta. Dengan kombinasi latar belakang keagamaan dan akademiknya, Bisri menegaskan bahwa hafidz Al-Qur’an memiliki potensi besar dalam berbagai bidang, termasuk dalam institusi kepolisian.

“Kami berharap program seleksi anggota Polri ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak hafidz yang turut berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan pendekatan yang lebih humanis dan berintegritas,” tegasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.