KabarBaik.co – PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) kembali menunjukkan komitmennya dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan meraih empat penghargaan bergengsi dari Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono. Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara penutupan Bulan K3 Nasional 2025 di Surabaya, Rabu (12/2).
Direktur Operasi PT SIER, Lussi Erniawati, menerima penghargaan yang mencakup penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) dengan hasil pencapaian 92,77 persen (kategori memuaskan) tingkat lanjutan.
Pencapaian 4.094.640 jam kerja tanpa kecelakaan kerja sejak 1 November 2018 hingga 31 Oktober 2024.
Pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di tempat kerja dengan kategori Platinum.
Pelaksanaan Program Penanggulangan Tuberkulosis di tempat kerja dengan kategori Silver.
Usai menerima penghargaan, Lussi menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan buah kerja keras dan sinergi seluruh tim di PT SIER.
“Penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi mencerminkan dedikasi kami dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan pekerja. K3 adalah tanggung jawab moral, bukan hanya soal regulasi,” tegasnya.
Lussi juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah, mitra kerja, dan karyawan dalam membangun budaya K3 yang kuat.
“Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dalam meningkatkan standar keselamatan kerja,” tambahnya.
Sebagai bagian dari komitmen K3, PT SIER aktif menggelar berbagai program seperti bimbingan teknis penanggulangan kebakaran, simulasi tanggap darurat, medical check-up karyawan, audit internal dan eksternal SMK3.
Selain itu, PT SIER juga mengadakan In House Training bertajuk “Keselamatan Kerja di Tangan Kita,” yang mengupas peran K3, investigasi kecelakaan kerja, hingga optimalisasi tempat kerja menggunakan Big Data dan AI.
Plt Kepala Divisi Pengawasan Operasional dan K3L, Andi Panji Ariyanto, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya K3 dalam meminimalkan risiko kecelakaan kerja.
Dalam pelatihan tersebut, Tofan Agung Eka Prasetya, praktisi K3 dari Universitas Airlangga, menekankan pentingnya membangun sistem manajemen keselamatan yang efektif.
“Sebanyak 88 persen kecelakaan kerja disebabkan oleh tindakan tidak aman. Perusahaan perlu memperkuat kebijakan dan pelatihan untuk mendorong perilaku kerja yang aman,” jelas Tofan.
Ia juga menyoroti teori “Loss Causation Model” yang mengaitkan kecelakaan kerja dengan kelemahan sistem manajemen, seperti kurangnya pengawasan dan kebijakan yang tidak efektif.
Lussi menutup dengan harapan agar semangat K3 terus tumbuh, tidak hanya di PT SIER, tetapi juga di organisasi lain.
“Sebagai kawasan industri, kami bertanggung jawab menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Bulan K3 Nasional ini menjadi momentum memperkuat komitmen bersama,” pungkasnya.
Dengan berbagai inovasi dan penghargaan ini, PT SIER membuktikan diri sebagai pelopor keselamatan kerja yang mengedepankan kesejahteraan karyawan dan keberlanjutan perusahaan.(*)
