KabarBaik.co – Seorang anggota komplotan pencurian spesialis mobil pick up, Sobirin, 27 tahun, warga Pasuruan, tewas ditembak oleh petugas Subdit III Jatanras Polda Jatim usai mencoba melawan dengan melempar bondet. Setelah sebelumnya, polisi berhasil menangkap tiga anggota komplotannya, yaitu HL, BW, dan YSN, yang juga warga Pasuruan. Aksi nekat Sobirin berakhir tragis saat upaya pengejaran di wilayah Sukodono, Sidoarjo, pada Rabu dini hari (13/11).
AKBP Arbaridi Jumhur, Kasubdit Jatanras Polda Jatim, menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Penangkapan terhadap ketiga tersangka dilakukan lebih dahulu, sebelum tim melakukan pengejaran terhadap Sobirin.
“Tiga tersangka ini merupakan pelaku curanmor dengan spesialis mobil pick up. Mereka melakukan aksinya dengan cara mencari sasaran secara mobile di beberapa tempat,” terangnya saat berada di Mapolda Jawa Timur.
Berdasarkan keterangan para tersangka, komplotan ini mengakui bahwa mencuri mobil pick up bukan perkara mudah. Mereka harus terlebih dahulu merusak pintu dan kabin kendaraan sebelum akhirnya membobol kunci kontak.
“Pelaku SBR yang kami lakukan tindakan tegas malam tadi, menjadi eksekutor sementara tiga tersangka lainnya masing-masing berperan mengawasi area sekitar dan membawa hasil kejahatannya,” tambahnya.
Tim Jatanras Polda Jatim yang sudah mengantongi profil Sobirin melakukan pengintaian intensif. Petugas melihat tersangka melintas di kawasan Sepanjang, Sidoarjo, sehingga dilakukan pembuntutan hingga wilayah Sukodono. Pengejaran semakin intens ketika tersangka menyadari dirinya dibuntuti dan mulai berupaya melarikan diri dengan kecepatan tinggi.
Ketika tiba di Bundaran Waru, Surabaya, dua motor yang digunakan tersangka dan rekannya terpisah. Motor yang dikendarai Sobirin bersama seorang temannya berbelok menuju arah Masjid Agung Sidoarjo. Di sekitar Jalan Lingkar Mas, Sobirin yang menyadari dikejar polisi berusaha kabur namun terjatuh dari motornya.
Saat terjatuh, Sobirin tak menyerah. Ia langsung mengeluarkan bondet dari dalam tasnya dan melemparkannya ke arah petugas. “Anggota yang melihat pelaku mengeluarkan sesuatu dari tasnya itu, langsung menghindar sehingga tidak menyebabkan jatuhnya korban dari anggota kami,” jelas Jumhur.
Aksi Sobirin yang membahayakan nyawa petugas membuat polisi terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur. Tembakan dilepaskan oleh petugas, mengenai Sobirin dan membuatnya tewas di tempat kejadian. “Karena sudah sangat membahayakan, dengan sangat terpaksa kami lakukan tindakan tegas terukur,” lanjutnya.
Selain menangkap Sobirin dan ketiga rekannya, petugas juga berhasil membongkar kelompok curanmor lainnya asal Jember. Tiga tersangka lainnya, yakni ZL, BU, dan HLK, ditangkap dalam operasi berbeda. Kelompok dari Jember ini lebih fokus pada pencurian kendaraan roda dua di berbagai lokasi.
AKBP Jumhur menyebut bahwa komplotan asal Jember ini memiliki metode pencurian yang berbeda dibanding kelompok Sobirin. “Ketiga tersangka asal Jember ini merupakan pelaku curanmor dengan sasaran kendaraan roda dua,” Pungkasnya. (*)