Tanggul Jebol, Banjir Rendam Pemukiman Warga di Mojoagung Jombang

oleh -648 Dilihat
f34ad349 a35c 4de9 9ad5 1f9bbde05f8a
Tanggul sungai yang jebol. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Hujan deras yang mengguyur wilayah Mojoagung, Jombang sejak Senin (27/1) sore mengakibatkan bencana banjir. Ketinggian air mencapai 2 meter dan merendam rumah warga.

Nur Falach warga setempat mengatakan, jebolnya tanggul sungai di Dusun Kagulan, Desa Janti yang berada di sisi timur jebol juga menjadi penyebab meluasnya banjir. Air sungai yang meluap dengan deras menerjang pemukiman warga, banjir bukan hal baru bagi mereka.

“Aslinya banjir Mojoagung sudah dianggap rutinitas oleh warga. Sudah terlanjur pasrah. Cuma dari pemerintah seolah tidak ada solusi konkret mengenai banjir ini. Permasalahan utama aslinya di hulu sungai atau daerah pegunungan,” ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (28/1).

Ia memberikan contoh, seperti di Kecamatan Wonosalam yang saat ini sangat minim area resapan karena hutan sudah menjadi lahan perkebunan.

“Ambil contoh daerah Wonosalam. Sekarang minim daerah resapan hutan dan beralih menjadi lahan perkebunan. Akibatnya saat hujan, air tidak ada penahan dan langsung mengalir ke hilir. Yang terkena imbas ya daerah di dataran rendah terutama Mojoagung yang kebetulan juga pertemuan beberapa sungai,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Nur Falach, Kecamatan Mojoagung memang pertemuan beberapa sungai. “Ada Sungai Gunting yang lokasinya di samping SMPN 1 yang alirannya dari Wonosalam Timur. Lalu ada
Sungai Catak Banteng yang aliran nya dari Wonosalam Barat, Bareng, Kandangan, sama area Ngantang,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, banjir memang kerap melanda Kecamatan Mojoagung khususnya di Desa Kademangan. Ia menuturkan, hal itu lantaran area ini dilingkari pecahan dari Sungai Catak Banteng.

“Untuk daerah Kademangan kebetulan desanya dilingkari pecahan dari Sungai Catak Banteng. Di tambah memang daerahnya agak rendah,” bebernya.

Banjir yang datang setiap hujan deras turun membuat warga Desa Kademangan tampak sudah terbiasa. Bahkan warga sudah mengetahui jika hujan deras turun, maka banjir akan datang masuk ke setiap rumah warga.

“Seolah warga Kademangan terutama Dusun Kebondalem setiap musim penghujan sudah siap jika terjadi banjir secara tiba,” imbuhnya.

Pemerintah daerah pun seolah lepas tangan dan cenderung membuat janji semata. Pemerintah daerah disebutnya tidak bisa memberikan solusi konkret atas banjir tahunan di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung.

“Tidak ada sama sekali. Sungai juga sudah di keruk masih tetap sama. Karena kembali, masalahnya di hulu dan daerah resapan,” pungkasnya.

Sementara itu menurut warga lainnya yakni Sintesa Aulia, ia mengatakan jika sudah dalam satu minggu, daerah yang ia tinggali di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung terendam banjir sampai 3 kali.

“Sudah seminggu yang lalu Kecamatan Mojoagung banjir, dan ini sudah ke 3 kali dalam seminggu,” ucapnya.

Aulia menjelaskan jika air masuk ke rumah sejak pukul 16.00 WIB. Dimana saat itu curah hujan yang turun sangat deras. Terlebih ditambah adanya tanggul jebol di Dusun Kagulan. “Tanggulnya katanya ada yang jebol makannya ini airnya jadi deras banget,” tukasnya.

Sebagai informasi, wilayah Kecamatan Mojoagung, khususnya di Desa Kademangan ini memang kerap kali jadi langganan banjir. Setiap hujan turun, wilayah ini selalu jadi list paling sering terdampak banjir.

Banjir di Mojoagung ini terjadi karena meluapnya tiga sungai utama. Yakni Sungai Pancir, Sungai Gunting, serta Sungai Catak Banteng. Banjir ini menjadi bencana tahunan yang pad akhirnya berdampak pada aktivitas masyarakat setempat.

Tidak hanya di Desa Kademangan saja, beberapa wilayah lainnya di Kecamatan Mojoagung juga kerap terdampak banjir. Seperti di Desa Karangwinongan, Desa Mojotrisno, Desa Betek, serta Desa Mancilan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.