KabarBaik.co – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat inflasi sebesar 0,17 persen secara month-to-month (mtm) pada November 2025. Kenaikan harga sejumlah komoditas hortikultura dan perhiasan emas menjadi faktor utama pendorong inflasi di provinsi tersebut.
“Pada November 2025, Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi bulan ke bulan sebesar 0,17 persen,” ujar Statistisi Ahli Madya BPS Jawa Timur, Debora Sulistya Rini, dalam konferensi pers di Surabaya, Senin (1/12).
Debora menjelaskan, harga tomat mengalami lonjakan paling tinggi hingga 40,57 persen dengan kontribusi terhadap inflasi sebesar 0,05 persen. Kenaikan tajam ini dipengaruhi oleh curah hujan di bulan November yang berada pada kategori menengah hingga tinggi, menyebabkan gangguan produksi dan distribusi komoditas hortikultura.
Selain tomat, emas perhiasan turut memberikan andil 0,04 persen setelah mengalami inflasi 2,01 persen, seiring tren kenaikan harga emas global yang masih berlanjut.
Sejumlah komoditas lain juga berdampak signifikan pada inflasi, antara lain:
• Bawang merah naik 9,88 persen dengan andil 0,04 persen,
• Angkutan udara naik 2,41 persen dengan andil 0,03 persen,
• Cabai merah naik 10,23 persen dengan andil 0,02 persen,
• Sawi hijau naik 27,5 persen dengan andil 0,02 persen,
• Wortel naik 18,58 persen dan andil 0,01 persen,
• Kacang panjang naik 15,25 persen dengan andil 0,01 persen,
• Ikan mujair naik 7,83 persen dan andil 0,01 persen.
Secara kumulatif, inflasi tahun kalender (year to date/ytd) November 2025 terhadap Desember 2024 tercatat sebesar 2,16 persen, sementara inflasi tahun ke tahun (yoy) mencapai 2,63 persen.
Dari 11 kabupaten/kota di Jawa Timur yang menjadi sampling IHK, seluruhnya tercatat mengalami inflasi. Surabaya menduduki posisi tertinggi dengan inflasi 0,21 persen, sedangkan Banyuwangi terendah dengan inflasi 0,07 persen.
Rincian inflasi daerah lainnya:
• Kediri 0,19 persen
• Gresik 0,19 persen
• Bojonegoro 0,19 persen
• Tulungagung 0,18 persen
• Sumenep 0,17 persen
• Malang 0,16 persen
• Probolinggo 0,15 persen
• Madiun 0,13 persen
• Jember 0,08 persen







