kabarbaik.co – Banjir yang melanda wilayah Gresik selatan berangsur surut, Kamis (8/2/2024). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, genangan banjir masih merendam 15 desa yang tersebar di tiga kecamatan wilayah selatan.
Kendati demikian, Plt Kepala BPBD Gresik Suyono menyebut bahwa banjir sudah surut signifikan. Air bah sudah bergerak menuju daerah hilir.
Saat ini, kondisi banjir paling parah terjadi di Kecamatan Menganti. Yang menerjang Desa Bringkang, Pranti dan Mojotengah. “Banjir merendam Perumahan Menganti Emas, Perumahan Oma Indah Menganti dan Perum Graha Menganti 2. Masih ada sekitar 1.500 rumah yang tergenang banjir dengan ketinggian air sekitar 5-10 centimeter,” katanya, Kamis (8/2/2024).
Bahkan petugas BPBD Gresik terpaksa mengevakuasi sejumlah warga di Perumahan Oma Indah Menganti dan Perum Graha Menganti 2. Warga dibawa ke tempat pengungsian dan BPBD Gresik mendistribusikan logistik bantuan.
Sementara itu, banjir parah yang melanda Jalan Raya Sumput – Semambung dan Perumahan Sumput Asri di Kecamatan Driyorejo sudah berangsur surut. Namun, BPBD Gresik berkolaborasi dengan DPUTR dan BBWS Brantas masih mensiagakan pompa mobile di lokasi.
“Untuk banjir luapan Kali Lamong di Kecamatan Benjeng masih menggenangi Desa Lundo, Deliksumber, Sedapurklagen, Kedungrukem, Bulurejo, Dermo dan Munggugianti. Tapi hanya area persawahan saja, untuk banjir di permukiman warga dan jalan lingkungan sudah surut,” tandasnya.
Di Kecamatan Cerme yang menjadi hilir Sungai Kali Lamong, banjir melanda Desa Dungus, Dadapkuning dan Pandu. Banjir menggenangi jalan poros desa, tambak dan fasilitas umum seperti SDN Dadapkuning.
Kemudian banjir di wilayah Gresik utara, luapan Sungai Bengawan Solo menggenangi empat rumah di Desa Sembayat, Kecamatan Manyar dan Desa Bungah, Kecamatan Bungah. Ketinggian air mencapai 40 centimeter. Ironinya, tanggul Sembayat mengalami kondisi kritis.