KabarBaik.co – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menunjukkan komitmen kuatnya dalam menghadirkan ekosistem digital yang aman dan modern. Bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Indosat baru-baru ini menggelar demonstrasi langsung penerapan Biometrik untuk layanan prabayar dan proses pendaftaran eSIM secara mandiri (self-register) di Gerai IM3 Jakarta.
Langkah strategis ini merupakan upaya Indosat untuk memperkuat pengalaman digital yang tidak hanya nyaman, tetapi juga terjamin keamanannya bagi seluruh pelanggan di era modern.
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Edwin Hidayat Abdullah, menyambut baik dan menyatakan dukungan penuh pemerintah terhadap inisiatif Indosat ini.
“Komdigi mendukung penuh langkah Indosat untuk menghadirkan kemudahan akses digital yang aman bagi masyarakat,” ujar Edwin, Selasa (28/10).
“Melalui penerapan sistem yang telah memenuhi standar internasional, kami optimis ekosistem telekomunikasi di Indonesia dapat menjamin keamanan publik. Pemerintah akan terus mendorong pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas layanan digital di tanah air,” tegasnya.
Senada dengan dukungan tersebut, Chief Legal and Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Reski Damayanti, menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan pelanggan adalah prioritas utama perusahaan.
”Bagi Indosat, keamanan dan kenyamanan pelanggan merupakan prioritas utama. Kami mendukung langkah Pemerintah dan siap berkolaborasi untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan optimal demi kepentingan pelanggan dan kemajuan industri,” kata Reski.
Melalui kegiatan demo bersama Komdigi, Indosat memamerkan kesiapan teknologi dan infrastruktur mereka dalam mendukung registrasi biometrik yang praktis dan anti-pemalsuan. Sistem ini kini telah mulai diimplementasikan pada berbagai layanan pelanggan.
Penerapan registrasi biometrik ini mengacu pada standar keamanan internasional ISO 30107-3. Proses digital yang diterapkan sangat ketat, mencakup validasi nomor pelanggan (MSISDN) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK), dilanjutkan dengan pengambilan foto wajah (self-photo), verifikasi deteksi keaktifan (liveness detection), hingga pencocokan wajah (face recognition) dengan data kependudukan DUKCAPIL.
Dengan tingkat kecocokan wajah yang diwajibkan minimal mencapai 95 persen, sistem ini bekerja layaknya benteng, memastikan keabsahan identitas pelanggan dan secara signifikan menekan risiko penyalahgunaan data pribadi serta penipuan.
Tidak berhenti pada registrasi biometrik, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam memperkuat keamanan dan kepercayaan pelanggan, Indosat juga telah menghadirkan fitur Anti-Spam dan Anti-Scam sejak Agustus 2025.
Fitur canggih ini dirancang untuk mendeteksi dan mencegah pesan maupun panggilan berisiko tinggi secara waktu nyata (real-time) di dalam jaringan Indosat. Teknologi ini didukung oleh AIvolusi5G, sebuah kombinasi kecanggihan kecerdasan buatan (AI) dengan jaringan 5G milik Indosat yang responsif, adaptif, dan relevan.
Melalui seluruh fitur keamanan terpadu ini, Indosat berkomitmen melindungi pelanggan dari potensi kejahatan digital, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan ekosistem telekomunikasi yang aman, terpercaya, dan berdaya saing global.
