Akhir Tahun 2023, Harga Cabai di Gresik Selangit

oleh -361 Dilihat
Wabup Gresik Aminatun Habibah (paling kiri) saat pencanangan penanaman cabai.

GRESIK – Akhir tahun 2023 harga komoditi cabai rawit tembus Rp 100 ribu.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyebut cabai menjadi kontributor utama kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH).

Hal tersebut disampaikan Wabup Gresik saat membuka rapat koordinasi pembibitan tanaman cabai yang digelar Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Gresik.

“Inflasi bulanan didominasi oleh komoditas hortikultura yaitu cabai rawit, cabai merah dan bawang merah,” kata Bu Min, sapaan akrab wabup Gresik, Jumat (29/12/2023).

Dikatakan, harga cabai di ujung tahun 2023 mengalami kenaikan harga karena dampak El Nino yang berimbas pada produksi Hortikultura khususnya cabai.

Produksi cabai mengalami penurunan sedangkan permintaan cenderung naik sehingga harga mengalami kenaikan.

Baca juga:  Dikenal Preman Kampung, Ahmad Midhol Pelaku Utama Perampokan Sadis di Imaan Gresik Masih Berkeliaran

“Harga cabai di Kabupaten Gresik pada bulan bulan belakangan ini menembus angka 100 ribu rupiah. Maka membuat daya beli masyarakat menurun,” ungkapnya.

Menurut wabup, mengacu pada 6 langkah strategis untuk mengendalikan inflasi. Bupati Gresik mengeluarkan surat edaran Bupati Nomor 29 tahun 2022 tentang himbauan menanam cabai secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing.

Ini sebagai tindak lanjut arahan Bapak Presiden pada rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi.

“Alhamdulillah tahun 2023 Kabupaten Gresik ditetapkan IHK dari perwakilan Kab/Kota se Jawa Timur. Pergerakan harga di Kabupaten Gresik menjadi acuan harga di Kab/Kota di Jawa Timur,’ tambahnya.

Baca juga:  Tes Kenaikan Sabuk, Pesilat di Gresik Tewas Dikeroyok Senior

Tidak hanya itu, Kabupaten Gresik juga ditetapkan sebagai kabupaten dengan ketahanan pangan terbaik se Jawa Timur dan Kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ke 2 secara nasional oleh pemerintah pusat.

Selain Dinas Pertanian, Bu Min juga mengajak Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang diundang dalam kegiatan tersebut, untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam cabai.

“Gerakan menanam cabai bisa dimulai dari pekarangan rumah. Caranya dengan memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam komoditas pangan yang mampir memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri,” terangnya.

Dirinya berharap, pemanfaatan pekarangan rumah untuk sektor pertanian bisa memperkuat ketahanan pangan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini digagas oleh badan ketahanan pangan melalui P2L atau pekarangan pangan lestari.

Baca juga:  Bulan Bakti TNI-Polri, Polres-Kodim Gresik Gotong Royong Bersihkan Tempat Ibadah

Wabup menambahkan, dengan menanam cabai dan sayuran lainnya ibu ibu tidak perlu membeli cabai ke pasar. Karena sudah bisa panen sendiri dengan pemanfaatan pekarangan rumah.

“Kalau setiap rumah tangga menanam cabai di pekarangan masing-masing 5 pot saja pasti tidak akan sulit memenuhi kebutuhan akan cabai. Upaya pemanfaatan lahan pekarangan hendaknya terus digalakkan terutama oleh dinas pertanian daerah dan masyarakat,” tandasnya.(kb04)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.