KabarBaik.co – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi bakal melakukan evaluasi dengan lintas stakeholder buntut meninggalnya wisatawan asal China usai terjatuh dari tebing Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen. Termasuk menggelar rapat dengan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Daerah (BBKSDA) Jawa Timur.
“Besok baru akan kita rapatkan Pemkab dengan BBKSDA. Mungkin setelah rapat akan ada kebijakan baru untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Plt Kepala Disbudpar Banyuwangi Taufik Rohman, Senin (22/4/2024).
Taufik menjelaskan lokasi meninggalnya korban merupakan spot fotogenic yang banyak diburu wisatawan. Dibalik kecantikan spot itu menyimpan bahaya yang patut diwaspadai.
“Karena sudah ada korban nanti akan kita matangkan bagaimana mekanisme pengambilan foto di spot itu. Mungkin boleh dilakukan, tapi perlu mempertimbangkan jarak amannya dengan bibir tebing,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi V BBKSDA Jatim Dwi Sugiharto menjelaskan bahwa pihaknya bakal melakukan penyuluhan kepada pemandu wisata di TWA Kawah Ijen.
“Kami akan meningkatkan penyuluhan ke guide sebagai orang terdekat dengan wisatawan untuk mengawasi tamunya,” kata Dwi Sugiharto.
“Juga menginformasikan ketentuan dari pengelola dan menjaga wisatawan yang didampingi dari aktivitas yang dapat membahayakan keselamatan diri wisatawan,” imbuhnya.
Meninggalnya wisatawan asal China berinisial HL (31) murni kecelakaan. Korban terjatuh usai terserimpet rok yang dikenakannya saat berfoto di bibir tebing kawah berlatar matahari terbit.
Akibat terserimpet itu korban terguling ke belakang dan jatuh ke jurang. Jurang di belakang tempatnya berfoto memiliki kedalaman sekitar 100 meter.
Oleh karenanya, lanjut Dwi Sugiharto, selain penyuluhan, petugas juga bakal menambah papan informasi berisi larangan untuk mendekati kawasan berbahaya.
“Kami juga terus mengingatkan seluruh wisatawan agar berhati-hati saat mendaki Gunung Ijen,” tandasnya.