Jaga Warisan Ulama, Disperpus Jatim Buatkan 158 Kotak Khusus untuk Naskah Kuno Ponpes Qomaruddin Gresik

oleh -405 Dilihat
f5e77970 ff8f 4e5c ba6e 31b19d765eda
Pengukuran kotak khusus naskah kuno Ponpes Qomaruddin, Bungah, Gresik. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpus) Jawa Timur membuatkan kotak penyimpanan khusus untuk 170 naskah kuno milik Pondok Pesantren Qomaruddin di Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Program ini menjadi salah satu upaya konkret pelestarian manuskrip bersejarah yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur.

“Program ini bagian dari pelestarian manuskrip milik masyarakat, selain digitalisasi, pendaftaran, dan konservasi-preservasi,” kata Wahyu Dian Pramana, pustakawan Disperpus Jatim saat dihubungi, Senin (9/6).

Dari 170 naskah kuno yang berhasil diinventarisasi, sebanyak 158 kotak khusus akan dibuat. “Ada naskah yang berbentuk fragmen, jadi ada yang digabungkan,” ujar Wahyu.

Kotak penyimpanan atau portepel tersebut bukan sekadar tempat menaruh naskah, tetapi dirancang secara presisi untuk tiap manuskrip.

Fungsinya, menurut Wahyu, sebagai perlindungan awal agar naskah tidak bersentuhan langsung dengan tangan dan tidak terhimpit naskah lain. Mengingat usia yang sudah tua dan kondisi kertas yang rentan lapuk, bahan pembuatan kotak pun dipastikan bebas asam.

“Kalau kotak buku biasa, ukurannya seragam dan dibuat secara pabrikasi. Tapi untuk pelestarian naskah, tiap kotak dibuat sesuai ukuran naskahnya, agar perlindungannya maksimal,” jelasnya.

Pengerjaan kotak pelindung ini ditargetkan selesai dalam waktu tiga bulan. Setiap kotak akan menggunakan bahan berkualitas seperti karton board bebas asam dan linen, mengikuti standar konservasi manuskrip. Saat ini Disperpus Jatim sudah melakukan pengukuran naskah kuno dari ponpes Qomaruddin.

Pondok Pesantren Qomaruddin, yang salah satunya diasuh oleh Aminatun Habibah – putri pengasuh pesantren sekaligus Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Pesantren (YPP) Qomaruddin, menyimpan naskah-naskah kuno yang ditulis para ulama terdahulu.

Sejumlah manuskrip yang telah bertahan ratusan tahun ini tersimpan rapi di lingkungan pesantren dan menjadi jejak penting intelektual Islam di Jawa Timur.

Langkah pelestarian ini diharapkan tak hanya melindungi fisik naskah, tetapi juga menjadi awal dari upaya menghidupkan kembali khazanah pemikiran ulama Nusantara, khususnya di Jawa Timur.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.