Kades Randuharjo Mojokerto Buka Suara: Siap Datangi Bawaslu Kenakan Kaos Paslon Mubarok, Biar Satu Sama

oleh -1084 Dilihat
WhatsApp Image 2024 10 24 at 15.57.47
Kades Randuharjo Edo Yudah Arista saat ditemui wartawan KabarBaik.co. (Foto: Alief W)

KabarBaik.co – Setelah dilaporkan ke Bawaslu Kabupaten Mojokerto terkait dugaan pelanggaran netralitas, Kepala Desa (Kades) Randuharjo, Kecamatan Pungging, Edo Yudha Arista akhirnya angkat bicara. Ia merespon terkait video viral yang menunjukkan dirinya membawa setumpuk uang dan diduga mendukung paslon Idola tersebut.

Sosok kades muda dengan sapaan akrab Kades Jepang ini menyebut, niatnya mengunggah video di Tik Tok tersebut hanya mencari hiburan melepas penat setelah bekerja. Keterangannya soal video yang di-posting hanya saat dirinya memakai kaos bergambar paslon Idola, dan kaos tersebut didapat dari salah satu temannya.

“Apabila saya diberi kaos Mubarok ya pasti juga tak pakai, rencana apabila saya dipanggil Bawaslu saya akan memakai kaos Mubarok saat datang kesana biar satu sama,” ucapnya kepada wartawan KabarBaik.co, Kamis (24/10) di Kantor Desa Randuharjo.

Terkait video saat dirinya pegang uang, Kades Jepang ini mengatakan uang senilai Rp 195 juta tersebut adalah uang pribadinya bukan uang dari paslon Idola. Dan video itu juga tidak diunggah apalagi di-upload di Tik Tok. Ia kaget dan tidak tahu-menahu siapa yang menyebarkan video tersebut sehingga sampai viral dan dirinya dilaporkan ke Bawaslu.

“Saya mohon maaf dan saya mengaku salah terkait isi dari video tersebut, tapi dalam kenyataanya saya selaku Kades Randuharjo tidak pernah sama sekali mengarahkan masyarakat untuk memilih salah satu paslon, bisa ditanyakan ke masyarakat saya,” jelas Edo.

Baca Juga: Viral Video Bawa Uang Setumpuk Diduga Money Politic, Kades Randuharjo Mojokerto Dilaporkan Bawaslu 

Edo juga menyebut dirinya tidak pernah menjalin komunikasi dengan tim pemenangan paslon Idola. Sehingga dirinya menampik tuduhan terkait uang tersebut akan dibagikan sebagai money politic dari paslon Idola ke masyarakatnya.

“Sekali lagi mohon maaf, dalam video tersebut itu uang pribadi saya, tidak ada hubungannya dengan money politic paslon Idola, sebenarnya niat saya memang untuk membalas statement Pak Nono (Suhartono) itu,” ungkap Edo.

Pengakuan Kades Randuharjo, dirinya tersinggung dengan video-video Suhartono (saat ini sebagai Pelapor di Bawaslu) yang ada di Tik Tok. Menurutnya Suhartono dalam videonya seringkali menyuruh kades-kades untuk merapat ke paslon Mubarok dengan alasan paslon Idola tidak punya uang.

“Ya atas dasar itulah karena awalnya saya tersinggung dengan konten-konten Pak Nono sehingga saya membalasnya dengan video tersebut, bisa dibilang perang kontenlah sama Pak Nono,” jelasnya.

Ia mengaku akan kooperatif apabila dimintai keterangan oleh Bawaslu Kabupaten Mojokerto, bahkan dirinya mengaku siap datang besok ke Bawaslu untuk klarifikasi meski belum menerima undangan pemanggilan.

“Siap datang ke Bawaslu, karena memang saya mengaku salah terkait konten dalam video tersebut, saya tahu seharusnya sebagai kades harus netral,” tegas kades jepang.

Dirinya menyinggung terkait maraknya spanduk di jalan-jalan yang ada foto Suhartono bersama Cabup Gus Barra, ia mempertanyakan Suhartono mengapa ikut dompleng kampanye bersama Gus Barra.

“Pak Nono kan tidak sebagai cabup atau cawabup, kenapa ikut dompleng fotonya, kalau sebagai ketua ormas ya seharusnya tidak se-show of force gitu,” tandasnya.

Sebelumnya, Kades Randuharjo dilaporkan ke Bawaslu Kabupaten Mojokerto oleh Suhartono selaku Ketua Prabu Satu Nasional Mojokerto. Ia dilaporkan buntut video viral diduga mendukung salah satu paslon dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto dan membawa setumpuk uang diduga money politic. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Alief W


No More Posts Available.

No more pages to load.