Setahun Buron, Pelaku Utama Pembunuhan di Imaan Gresik Akhirnya Ditangkap!

oleh -9943 Dilihat
ed7aff20 1df9 427b 8e66 acf8c991b195
Tampang Ahmad Midhol saat diamankan di hutan sawit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Ahmad Midhol, tersangka pembunuhan di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik akhirnya disergap Tim Macan Giri Satreskrim Polres Gresik. Ia berhasil dilumpuhkan setelah setahun lebih buron dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Penangkapan DPO yang meresahkan masyarakat itu dibenarkan Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu. Midhol diringkus polisi saat sembunyi di hutan sawit wilayah Pulau Kalimantan.

“Penangkapan DPO Midhol di tengah kebun sawit Desa Tumbang Kalang, Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah,” ungkap AKBP Rovan didampingi Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, Minggu (29/6).

Penangkapan dipimpin langsung Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik Ipda Andi Muh. Asyraf Gunawan. Kini, Midhol sudah dalam perjalanan menuju penjara Rutan Mapolres Gresik untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Ini menunjukan komitmen Polres Gresik terhadap setiap kasus yang menjadi atensi masyarakat. Banyak masyarakat yang menghubungi kami langsung agar DPO pembunuhan Midhol bisa segera ditangkap. Dan akhirnya berhasil diamankan Tim Macan Giri Satreskrim Polres Gresik,” tutupnya.

Untuk diketahui, Midhol merupakan pelaku utama perampokan sadis di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, 16 Maret 2024 lalu. Ia adalah otak perampokan sadis yang menewaskan Wardatun Toyyibah, 28 tahun.

Pria berusia 39 tahun itu tega menghabisi nyawa tetangganya sendiri lalu menggasak uang di laci kamar korban sekitar Rp 150 juta. Midhol diketahui kenal dengan korban. Rumahnya dengan Wardatun Toyibah bahkan saling berdekatan.

Usai melakukan perampokan, Midhol kabur hingga setahun lebih. Pria yang juga residivis itu diketahui kerap berpindah tempat. Informasi yang dihimpun, Midhol juga dikenal sebagai preman kampung.

Dari aksi sadisnya tersebut, uang sebesar Rp 150 juta semuanya dibawa kabur. Sedangkan komplotannya Asrofin, 40 tahun dan Sobikhul Alim, 20 tahun yang turut membantu aksi perampokan itu, masing-masing hanya diberi bagian Rp 8 juta.

Tiga komplotan perampok bengis itu memiliki peran masing-masing saat beraksi. Midhol memegang peranan vital, ia yang masuk ke kamar korban lalu mengeksekusi atau membunuh Wardatun Toyibah dengan menusukkan sejenis pisau ke leher dan dada korban hingga tewas. Preman kampung ini juga yang menggasak uang ratusan juta milik korban.

Sementara, peran pelaku Asrofin yakni mencongkel pintu belakang dan mengambil handphone milik suami korban Mahfud, 42 tahun. Sedangkan pelaku Sobikhul Alim turut serta membawa tali untuk mengikat korban jika ada perlawanan.

Setelah beraksi, komplotan ini ketakutan dan melarikan diri. Pelaku Sobikhul Alim ditemukan meninggal dunia setelah diperiksa polisi, 26 Maret 2024 lalu. Ditemukan kandungan sianida di tubuhnya, diduga bunuh diri karena ketakutan.

Kemudian tanggal 7 April 2024, Asrofin berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya di Wonosalam, Kabupaten Jombang. Bahkan, ia sudah divonis dengan hukuman 12 tahun penjara.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.