KabarBaik.co – Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan di Kabupaten Gresik.
Dalam acara Safari Ramadan di Desa Betoyoguci, Selasa (11/3) kemarin, ia mengaku telah berkunjung ke kantor Dinas Sosial Gresik untuk membahas perihal pengentasan kemiskinan.
Menurutnya meskipun tingkat kemiskinan telah menurun ke angka 10,32 persen, jumlah tersebut masih tergolong tinggi dan perlu segera ditekan.
Alif menyampaikan hal itu usai meninjau Kantor Dinas Sosial Gresik. Dalam kunjungannya, ia tidak hanya menyapa pegawai dan staf, tetapi juga menelaah data terbaru mengenai kondisi kemiskinan di daerahnya. Salah satu temuan yang ia soroti adalah masih adanya warga yang masuk kategori kemiskinan kritis.
“Saya optimistis pada tahun 2026 tidak ada lagi warga Gresik yang berada dalam kondisi kemiskinan kritis,” ujar Alif. Keyakinan itu, menurutnya, didukung oleh sistem data terpadu yang dikelola melalui aplikasi Gresik Soya dan SIKS-NG.
Aplikasi ini mempermudah pemetaan penerima manfaat sehingga program kesejahteraan rakyat bisa lebih tepat sasaran. Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh kepala desa untuk segera memperbarui dan menyerahkan data masyarakat miskin ke Dinas Sosial.
“Pemerintah daerah saat ini hanya fokus pada satu hal, yaitu kesejahteraan. Semua program, baik di bidang pendidikan, infrastruktur, maupun lainnya, harus berbasis kesejahteraan,” tegasnya, Rabu (12/3).
Dengan pendekatan berbasis data dan kebijakan yang lebih terarah, Pemkab Gresik berharap angka kemiskinan dapat terus ditekan secara signifikan. Program-program sosial yang lebih efektif diharapkan mampu membawa perubahan nyata bagi masyarakat yang selama ini hidup dalam keterbatasan.(*)