KabarBaik.co – Setelah sepekan digelar, ritual Seblang Olehsari di Desa Olehsari Kecamatan Glagah, Banyuwangi rampung pada Kamis (10/4) kemarin. Hari ini Jumat (11/4) atau sehari pasca penutupan masih ada satu tradisi lanjutan yang dinantikan masyarakat. Tradisi itu disebut Lungsuran.
Lungsuran merupakan prosesi ritual memandikan seluruh lakon yang terlibat dalam pelaksanaan Seblang dengan air dari tujuh sumber mata air. Air tersebut telah dicampur dengan berbagai bunga yang sebelumnya didoakan secara khusus.
Mulai dari penari, sinden, penabuh gamelan, dan anggota adat wajib menjalani ritual ini. Karena dinilai mujarab, menariknya air bekas mandi para lakon seblang itu jadi rebutan warga.
Ketua adat Desa Olehsari, Ansori, menjelaskan bahwa lungsuran merupakan prosesi pensucian diri secara lahir dan batin bagi seluruh pelaku ritual. Tradisi ini diyakini mampu membersihkan dari sengkolo atau energi negatif yang dapat mengganggu.
“Lungsuran ini diyakini untuk menjauhkan diri dari sengkolo atau energi negatif pada diri kita. Tak luput juga kita semua memohon ridho dari Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Ansori.
Dalam prosesinya, sesepuh adat secara bergantian menyiramkan air suci tersebut, dimulai dari penari Seblang dan dilanjutkan kepada seluruh pelaku ritual lainnya.
Sebagai penutup, digelar selamatan dengan menyajikan hidangan khas seperti pecel pitik dan jenang abang. Selamatan ini menjadi simbol rasa syukur dan penghormatan atas kelancaran seluruh rangkaian upacara adat Seblang Olehsari.
Pelaksanaan ritual budaya Seblang Olehsari bukan hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menjadi berkah bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selama tujuh hari digelar, mulai 4 hingga 10 April 2025, para UMKM berhasil meraup keuntungan hingga tiga kali lipat.
Terdapat sekitar 47 pelaku UMKM yang berjualan di lokasi acara. Beragam produk ditawarkan, mulai dari makanan berat, minuman segar, jajanan pasar tradisional, hingga mainan anak-anak.
Zayyid Farihir Ridlo (35), penjual bakso keliling, menyebut pendapatannya melonjak signifikan selama berdagang di ritual Seblang.
“Alhamdulillah, setiap hari saya bisa mendapatkan Rp. 900 ribu sampai Rp. 1,5 juta. Ini naik tiga kali lipat dibandingkan hari biasa, yang biasanya hanya Rp. 200-300 ribu,” ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Fadly Robbi Alfandi, penjual olahan sosis, juga merasakan keuntungan dari ritual bersih desa tersebut.
“Alhamdulillah hari terakhir ini ludes terjual,” ungkap Fadly.
Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, mengatakan atraksi budaya seperti Seblang Olehsari merupakan contoh nyata bagaimana kekayaan tradisi kita bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
“Karena itu Pemkab Banyuwangi berkomitmen untuk terus mendukung adat dan budaya yang tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM,” kata Mujiono.(*)