KabarBaik.co – Doa dan harapan mengiringi pencarian Bintang Nur Hidayat dan Elly, pasangan suami istri asal Desa Lemahbang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi yang menjadi korban tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Dalam suasana duka, orang tua korban menggelar tabur bunga di Selat Bali, tepatnya di Dermaga Ponton, Pelabuhan Ketapang, Sabtu (5/7).
“Kalau memang dia sudah meninggal, kami ingin bisa ditemukan jasadnya,” tutur Suryani ditemani Ahmad, suaminya setelah melakukan tabur bunga.
Keduanya membawa beberapa keresek bunga. Keluarga berharap, tabur bunga yang dilakukan bisa membuat proses pencarian semakin mudah. Andaikata dua keluarganya tersebut masih hidup, ia ingin mereka bisa segera ditemukan.
Suryani mengisahkan bila Elly tengah hamil 5 bulan. Suaminya Bintang menjadi sopir truk Fuso. Pada saat itu Bintang hendak mengirim beras ke Bali. Tak biasanya Elly ikut. Tapi hari itu Elly memaksa ikut meski tengah mengandung.
“Tidak biasa mengajak istri. Tapi kemarin itu dianya (sang istri) mau ikut,” kata Dewi.
Dewi menjelaskan, mereka baru mendapat kabar soal kapal tenggelam pada Kamis (3/7) sekitar pukul 7 pagi, atau hampir 8 jam setelah kapal dinyatakan tenggelam.
“Tahu kabarnya dari saudara. Setelah saya datang (ke posko), saya cek nomor kendaraan (di data manifes), ternyata sama,” tuturnya.
Sejak saat itu, Dewi dan suami bertahan di Posko Pelabuhan Ketapang untuk menunggu kabar keberadaan sang anak dan menantu.
“Sekarang kami hanya bisa menunggu dan berdoa,” tutur mereka.
Berdasarkan data terbaru saat ini total korban yang masih dicari berjumlah 29 orang. Sementara data korban selamat berjumlah 30 orang. Korban meninggal terdata 6 orang.
Proses pencarian masih berlangsung hingga H+3. Tim SAR gabungan berencana menerjunkan penyelam dan alat pencari bawah laut pada pencarian hari itu.
