Top Si Wangi, Cara Banyuwangi Kendalikan Inflasi Daerah

oleh -203 Dilihat
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat meresmikan toko pengendalian inflasi di Kecamatan Licin, Banyuwangi.

Kabarbaik.co – Dalam upaya menjaga dan mengendalikan harga bahan pokok, sejumlah upaya dilakukan Pemkab Banyuwangi. Salah satunya adalah dengan membuat Toko Pengendalian Inflasi Banyuwangi (TOP Si Wangi).

Top Si Wangi berfungsi sebagai toko penyeimbang untuk mengantisipasi inflasi dan lonjakan harga barang kebutuhan pokok. Pemkab bermintra dengan Bulog dan toko sejumlah toko sebagai mitra untuk menjadikan toko tersebut memiliki fungsi sebagai Top Si Wangi.

“Ini salah satu cara kami agar saat terjadi kenaikan harga toko-toko ini bisa menjual bahan pokok dengan harga yang terjangkau. Ini akan melengkapi operasi pasar keliling,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Kamis (25/1/2024)

Ipuk mengatakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memiliki tugas melakukan stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok, untuk mencegah terjadinya inflasi daerah. Salah satunya dengan melakukan langkah preventif yakni memastikan ketersediaan bahan pokok yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

Baca juga:  Pemkab Banyuwangi Dorong Nelayan Diversifikasi Pangan Hasil Tangkapan Laut

“Karena itu TPID menggandeng mitra toko-toko milik warga sebagai solusi untuk menjamin ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau dan dekat dengan masyarakat. Kami dorong di setiap pasar ada Top Si Wangi,” ujar Ipuk.

Toko-toko tersebut setiap harinya menyediakan bahan pokok dengan jumlah yang cukup, mutu yang baik dan harga yang terjangkau. Bulog menjadi pihak penyuplai bahan -bahan pokok tersebut.

“Ketika ada harga kebutuhan pokok tertentu yang melesat cukup tinggi, maka toko penyeimbang akan menjual barang yang naik itu dengan harga yang sudah disubsidi. Harapannya agar harga bisa kembali stabil dan terkendali,” kata Ipuk.

Baca juga:  H-1 Coblosan Pemilu, TNI-Polri di Banyuwangi Kembali Gelar Patroli Skala Besar

Pihaknya bersyukur berkat kekompakkan staheholder TPID dan dukungan semua mitra pengendalian inflasi Banyuwangi selama 2023 bisa kita jaga.

“Inflasi Banyuwangi year on year (YOY) 2023 menjadi yang terendah di Jatim yakni sebesar 2,15%. Lebih rendah dari YoY Jawa Timur (2,92%) maupun Nasional (2,61%),” terangnya.

Kepala Bulog Cabang Banyuwangi Harisun mengatakan pihaknya menyuplai sejumlah bahan pokok ke 147  TOP Si Wangi yang tersebar di seluruh Kecamatan di Banyuwangi. Seperti beras, minyak goreng dan gula pasir. Harga yang dijual ke para pemilik toko merupakan harga distributor yang stabil.

“Sehingga harga jual ke konsumen juga bisa stabil, tidak fluktuatif,” cetusnya.

Baca juga:  Banyuwangi Berikan Gratis Masuk Wisata Kepada Pengunjung Bernama Mei di Libur Akhir Pekan

Setiap harinya Bulog mengirimkan bahan pokok ke toko-toko yang menjadi mitra. Bahan pokok yang disuplai sesuai dengan kebutuhan toko tersebut.

“Barang apa yang habis maka kami suplai. Rata-rata hampir setiap hari ada pengiriman barang, baik beras, minyak goreng dan gula pasir,” ujarnya.

Seperti toko milik Ibu Sumi yang diresmikan Bupati Ipuk kemarin. Harga jual beras SPHP Rp. 54.000 per lima KG, minyak goreng Rp. 13.500 per liter dan gula pasir Rp. 16.500. “Ini untuk stok seminggu nanti kalau habs saya tinggal kontak Bulog minta dikirim lagi,” ujarnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.