KabarBaik.co – Dalam 100 hari pertama masa jabatannya di periode kedua, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani berhasil mencatatkan prestasi. Lewat pendekatan pembangunan berbasis wilayah dan penanganan banjir yang terintegrasi, ia diganjar penghargaan Kepala Daerah Inovatif oleh JTV Surabaya.
Selasa malam (1/7), menjadi panggung apresiasi bagi delapan kepala daerah di Jawa Timur. Salah satunya, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani, yang dinobatkan sebagai Kepala Daerah Inovatif dalam Pengurangan Ketimpangan Pembangunan Antarwilayah.
Penghargaan ini diberikan dalam ajang Apresiasi 100 Hari Inovasi untuk Negeri yang digelar JTV Surabaya. Pengakuan tersebut bukan datang tiba-tiba. Gus Yani, sapaan akrab sang bupati, merancang program kerja yang berakar dari Sembilan Navigasi Nawakarsa, yakni sembilan arah kebijakan prioritas Kabupaten Gresik.
Salah satu yang paling menonjol adalah program “Gresik Mapan”, yang menyasar pembangunan infrastruktur dan penanganan kawasan rawan banjir, terutama di wilayah selatan.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus mengembangkan potensi di setiap wilayah, baik di Gresik utara maupun selatan,” ujar Gus Yani dalam sambutannya, Selasa (1/7).
Langkah strategis Gus Yani terlihat dari upaya menangani banjir rutin di sekitar Kali Lamong. Pemkab Gresik disebut telah menyelesaikan pembangunan dan perbaikan tanggul di tujuh titik rawan banjir serta menuntaskan normalisasi sungai sepanjang 9,86 kilometer. Tak hanya itu, pembangunan kolam retensi juga dilakukan untuk mendukung pertanian di wilayah terdampak.
Namun, menurut Gus Yani, penyelesaian masalah banjir tak bisa berdiri sendiri. “Penanganan banjir Kali Lamong tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemkab Gresik. Diperlukan sinergi dengan beberapa kabupaten lain, terutama yang berada di wilayah hulu,” jelasnya.
Pemerataan pembangunan juga tercermin dalam peningkatan konektivitas. Jalan sepanjang 18,6 kilometer berhasil diperbaiki dalam 100 hari pertama, melalui skema cepat tanggap yang dijalankan Unit Reaksi Cepat (URC) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut menyampaikan apresiasi. Ia menyebut pembangunan terintegrasi di Gresik telah berkontribusi dalam meredakan beban Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya melalui pengembangan kawasan ekonomi khusus dan perbaikan jalur konektivitas Manyar–Sembayat.
“Gresik bersama Surabaya dan Sidoarjo merupakan bagian dari tatanan aglomerasi,” ucap Emil, merujuk pada pentingnya sinergi antarwilayah untuk pembangunan berkelanjutan.
Dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, hanya delapan daerah yang diganjar penghargaan dalam acara tersebut. Gresik dinilai berhasil menunjukkan capaian nyata dalam pemerataan pembangunan hanya dalam 100 hari pertama masa kerja kedua Gus Yani.(*)