Hobi di Pekarangan Rumah, Pasutri di Jombang Raup Cuan dari Budidaya Anggrek

oleh -83 Dilihat
WhatsApp Image 2025 12 01 at 12.56.27
Anggrek koleksi Diah terpajang rapi dan siap dipasarkan. (Foto: Istimewa)

KabarBaik.co – Berawal dari hobi merawat tanaman di pekarangan rumah, pasangan suami istri Sugeng Mardiwibowo dan Diah Tri Hekmawati, warga Perum Denanyar Indah Blok R 1, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, kini sukses “panen cuan” dari budidaya dan jual-beli anggrek.

Pantauan di lokasi, ratusan anggrek tampak tersusun rapi dan tengah berbunga. Dengan ketekunan dan perawatan khusus, tanaman eksotis itu bukan hanya enak dipandang, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi, baik di pasar lokal maupun lewat platform daring.

Diah Tri Hekmawati (48) bercerita bahwa ketertarikannya pada anggrek sudah muncul sejak SMA. Saat ulang tahun, ia mendapat hadiah anggrek botolan dari kakaknya. Sejak itu kecintaan pada tanaman tersebut terus berlanjut hingga kini.

“Saat pandemi COVID-19 saya menanam anggrek di teras rumah sampai penuh. Akhirnya saya pindahkan ke belakang, di lantai dua. Dari situ jumlahnya terus bertambah. Kalau ada yang jadi, saya spil-spil (bagikan), lama-lama malah jadi banyak,” ujar Diah dalam keterangannya, Senin (1/12).

Beragam jenis anggrek dikembangkan, mulai dari Anggrek Bulan (Phalaenopsis), Dendrobium, Vanda, hingga Grammatophyllum speciosum atau anggrek tebu. “Harga paling murah sekitar Rp 30 ribu, paling mahal sekitar Rp 500 ribu. Yang mahal biasanya anggrek Dendrobium jenis kriting karena pertumbuhannya lama. Untuk yang bulatan lebih terjangkau, tergantung plan-nya,” jelasnya.

Menurutnya, pembeli dari kalangan menengah biasanya memilih Dendrobium, sementara kolektor lebih suka jenis kriting, Grammatophyllum, hingga Phalaenopsis.

Meski menjual berbagai jenis anggrek, Diah mengaku tidak memasang target omzet. Ia hanya berupaya menjaga harga tetap ramah di kantong. “Merawat dari kecil sampai besar itu prosesnya panjang. Di cuaca ekstrem begini saya sering semprot fungisida biar tidak jamuran. Kalau kena hujan langsung justru bagus karena air hujan mengandung nitrogen,” tambahnya.

Diah menuturkan, dalam sebulan ia bisa menjual bibit, tanaman remaja, hingga anggrek berbunga. Pada momen tertentu seperti hari raya atau Valentine, permintaan meningkat cukup tajam. “Ini benar-benar hobi yang menghasilkan,” ucapnya.

Kesuksesan para pehobi anggrek di Jombang ini tidak lepas dari beberapa kunci perawatan, di antaranya pemilihan bibit unggul, pengaturan lingkungan tumbuh, perawatan rutin, hingga inovasi dalam pengemasan.

Dengan semangat wirausaha dan ketelatenan, Sugeng dan Diah membuktikan bahwa hobi bisa menjadi sumber penghasilan. Siapa sangka, dari pekarangan rumah, mereka kini bisa “panen cuan” lewat anggrek. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.