KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di lima titik lokasi. pada Kamis (13/2), dua lokasi telah melaksanakan Musrenbang, yaitu Kecamatan Jombang dan Bandarkedungmulyo.
Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo, yang didampingi oleh Sekdakab Jombang Agus Purnomo, hadir langsung di halaman Kecamatan Bandarkedungmulyo. Turut hadir pula camat beserta jajaran dari Kecamatan Bandarkedungmulyo, Perak, dan Gudo, serta Kepala Desa dan utusan dari masing-masing kecamatan.
Dalam sambutannya, Teguh Narutomo menyampaikan bahwa Musrenbang tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena dilaksanakan setelah Pemilu serentak 2024. Hal ini diharapkan dapat menciptakan sinergitas antara program pemerintah pusat dan daerah.
“Tahun sebelumnya, periode Pilpres berbeda dengan pilkada, tapi tahun ini sudah satu periode yang sama. Sehingga era kepemimpinan relatif sama, artinya konsep rencana pembangunannya harusnya sinergi,” jelas Teguh Narutomo.
Teguh Narutomo juga berpesan kepada para camat dan perangkatnya untuk merancang program yang sesuai dengan prioritas pemerintah pusat. Ia menekankan pentingnya program berjenjang dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa.
“Ada hal yang perlu secara bijak disamakan persepsinya. Yang ditetapkan secara nasional, jangan sampai berbeda persepsi dengan tingkat kecamatan. Hal-hal ini tolong disiasati, dibicarakan secara bijak dan dikawal,” tegasnya.
Dalam upaya pemerataan pembangunan, Pemkab Jombang menerapkan Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) dengan tujuan agar wilayah kecamatan dapat mengejar ketertinggalan infrastruktur. Alokasi PIK untuk 21 kecamatan sebesar Rp. 31.500.000.000. Untuk Kecamatan Bandarkedungmulyo dialokasikan sebesar Rp.1.745.673.23, Kecamatan Perak sebesar Rp.1.006.807.260 dan Kecamatan Gudo sebesar Rp. 1.551.174.877.
Selain PIK, Pemkab Jombang juga memiliki program Desa Maju Dan Sejahtera (Desa Mantra) sebagai bentuk kolaborasi dan sinergi pembangunan antara pemerintah daerah dan pemerintah desa. Program ini bertujuan untuk mendukung pencapaian visi mewujudkan “Jombang Maju Dan Sejahtera Untuk Semua”.
Terkait dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran yang dikeluarkan oleh Presiden RI, Teguh Narutomo berharap setiap daerah dapat menyesuaikan program sesuai dengan inpres tersebut. Ia juga meminta setiap kecamatan untuk memetakan kembali potensi wilayah masing-masing dan memaksimalkan pemberdayaan masyarakat.
“Petakan potensi sesuai kondisi faktual, buatlah dokumen perencanaan pembangunan yang sesuai dengan potensi yang ada. Maksimalkan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya. (*)